Di KTT APEC, Jokowi Tekankan Pentingnya Peranan Industri Pariwisata

18 November 2018 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri Leaders Retreat dan Working Lunch dalam rangkaian KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2018 di Papua Nugini yang merupakan kegiatan terakhir acara tersebut. Acara tersebut dihelat di APEC Haus, Port Moresby, Minggu, 18 November 2018.
ADVERTISEMENT
Saat sesi retreat, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa isu, antara lain mengenai infrastruktur di kawasan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut menyaksikan pertemuan mengatakan, kepala negara menyampaikan bahwa ketika berbicara masalah pembangunan, maka infrastruktur menjadi salah satu kunci utama.
"Kita tahu, pada saat kita bicara mengenai infrastruktur maka tidak mungkin kita menutupnya dari anggaran pemerintah saja. Oleh karena itu perlu inovasi," ujar Retno dalam keterangan resmi dari Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Pentingnya pembangunan infrastruktur itu juga pernah disampaikan Presiden Jokowi saat pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank di Bali pada Oktober lalu. Skema pembiayaan blended finance untuk membangun infrastruktur merupakan salah satu Inovasi yang perlu mendapat dukungan.
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi juga menuturkan bahwa saat ini dunia sudah masuk pada era digital di mana e-commerce dan sosial media itu sudah ada di mana-mana. Sehingga masyarakat begitu penasaran untuk mengunjungi berbagai tempat karena publikasi di sosial media.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, Presiden mengatakan terjadi pergeseran besar dari konsumsi barang menjadi konsumsi pengalaman. Konsumen di seluruh dunia jadi mengincar pengalaman petualangan dan hiburan" tutur Retno.
Saat ini, pertumbuhan parawisata dunia sekitar 7 persen atau dua kali lipat dari laju ekonomi dunia yang hanya sekitar 3,5 persen. Bloomberg menghitung bahwa dalam 15 sampai 25 tahun ke depan, 1 dari 4 lapangan kerja baru datangnya dari sektor pariwisata.
"Dengan data-data tersebut menunjukkan pentingnya pariwisata dikedepankan," kata Retno.
Untuk itu selain ekonomi digital dan ekonomi maritim, Presiden Jokowi juga mengusulkan agar isu pariwisata dan gaya hidup dapat masuk agenda APEC pasca-Bogor.
Dalam pertemuan itu Presiden Jokowiw juga menyampaikan dukungan Indonesia terhadap integrasi ekonomi regional melalui fokus pada perdagangan multilateral dan proses menuju Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP) yang inklusif dan berkeadilan. APEC diyakini memainkan peran penting sebagai inkubator gagasan baru dan sebagai pemandu jalan.
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
"Oleh karena itu, Presiden mengatakan Indonesia berkomitmen untuk mencapai Bogor Goals 2020 dan mendukung penyusunan visi APEC pasca-2020," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Retno menuturkan perbedaan posisi antara AS dan Tiongkok mengenai multilateral trading system (MTS) sangatlah besar. Beberapa negara, termasuk Indonesia, mencoba untuk menjembatani perbedaan tersebut. Namun sayang sekali, perbedaan posisi kedua negara terlalu besar dan sulit untuk dijembatani sampai akhir pertemuan.
"Jadi dari tadi pagi kita berusaha untuk menjembatani berbagai macam pembicaraan, tetapi tampaknya perbedaan itu belum dapat dijembatani sampai saat menjelang penutupan pertemuan. Oleh karena itu, Ketua APEC (PNG) yang akan merefleksikan situasi pertemuan tersebut," pungkasnya.