Di Mukernas, Suharso Dikukuhkan Jadi Plt Ketum Bukan Ketum Definitif

20 Maret 2019 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa didampingi Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian di kantor DPP PPP, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa didampingi Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian di kantor DPP PPP, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Suharso Monoarfa sudah dikukuhkan menjadi Plt Ketum PPP dalam forum mukernas yang digelar Rabu (20/3) di Hotel Seruni, Bogor. Mukernas nyatanya hanya mengukuhkan Suharso sebagai Plt Ketum, bukan ketum definitif seperti yang sempat diwacanakan.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini menenangkan sejumlah pengurus PPP yang tadinya khawatir mukernas akan mengukuhkan Suharso sebagai ketum definitif untuk menggantikan Romahurmuziy. Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha menilai keputusan mukernas cukup bijak.
"Mukernas PPP sudah berakhir. Hasilnya cukup bijak, Suharso Monoarfa hanya dikukuhkan sebagai Pelaksana Tugas atau Plt ketum definitif," ujar Tamliha, Rabu (20/3).
Keputusan ini dinilai dapat meredam potensi konflik yang muncul karena sebenarnya menurut AD/ART pemilihan ketum definitif harusnya melalui forum Muktamar Luar Biasa. Keputusan ini juga dianggap bisa menyatukan PPP agar mesin partai bisa bekerja maksimal jelang pemilu.
Syaifullah Tamliha anggota Fraksi PPP. Foto: Fahrian Saleh/kumparan/kumparan
"Inilah mungkin jalan terbaik agar PPP bisa solid menghadapi pileg yang tinggal hitungan hari. Suharso Monoarfa mengambil jalan kenegarawanannya sehingga kepentingan partai di atas segalanya," ujar anggota DPR RI ini.
ADVERTISEMENT
Tamliha juga menilai keputusan Suharso untuk mundur dari Wantimpres tepat. Sebab, anggota Wantimpres tidak boleh dirangkap menjadi ketum partai. Mengenai penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa, Tamliha mengatakan kemungkinan akan digelar usai pemilu.
Sebab, PPP kini hanya fokus untuk mengamankan suara di Pileg 2019.