Didampingi Megawati, Puan Terima Pin Kehormatan Lemhanas

5 September 2019 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani (kiri) menerima pin tanda alumni kehormatan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani (kiri) menerima pin tanda alumni kehormatan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menerima pin kehormatan dari Lemhanas, Kamis (5/9). Dalam acara itu, Puan didampingi sang ibu Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sejumlah menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir yaitu Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise hingga Menkumham Yasonna Laoly.
Pin kehormatan diberikan oleh Gubernur Lemhanas Agus Widjojo. Agus menjelaskan, pemberian pin kehormatan didasari peraturan Gubernur Lemhanas RI Nomor 3 Tahun 2019 tentang pemberian tanda alumni kehormatan Lemhanas kepada WNI.
"Tanda alumni kehormatan ini merupakan penghargaan yang diberikan Lemhanas kepada WNI yang tidak mengikuti program pendidikan regular maupun singkat Lemhanas RI namun telah memberikan darma bakti, karya pada bangsa," ujar Agus di Lemhanas.
Usai menerima pin kehormatan, Puan menyampaikan orasi ilmiah mengenai Peran Kebudayaan di Era Disrupsi untuk membentuk Manusia Indonesia seutuhnya.
Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani (kanan) menerima pin tanda alumni kehormatan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Puan menjelaskan, Indonesia telah memasuki era yang penuh guncangan dan kegamangan. Menurut dia, di era ini, banyak fungsi sosial, pekerjaan hingga wewenang berubah drastis.
ADVERTISEMENT
"Semacam era revolusi senyap di mana berbagai aturan aktor dan nilai-nilai berganti secara mendalam. Yang terjadi bukan saja pergantian generasi secara biologis tetapi pergantian gaya hidup, jenis pekerjaan, dan pandangan terhadap identitas diri," ujar Puan.
"Kecepatan menjadi kata kunci perubahan, kecepatan menjadi mantra era disrupsi," lanjut Puan.
Selain itu, Puan menyebut Indonesia sedang diterpa gelombang industri 4.0 di mana peran robotik dan kecerdasan buatan mendominasi. Untuk menghadapi gelombang disrupsi ini, Puan menyebut diperlukan sebuah strategi penguatan budaya.
Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menerima pin tanda alumni kehormatan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Menghadapi gelombang disrupsi yang telah dan akan terus terjadi apa yang harus kita lakukan? Strategi budaya apa yang dapat memuliakan martabat kemanusiaan Indonesia," jelas dia.
Puan menjelaskan penguatan kebudayaan dapat dilakukan dengan menempatkan budaya tak hanya sebagai identitas tapi juga bagaimana budaya difungsikan sebagai cara berpikir dan berperilaku.
ADVERTISEMENT
"Lalu memastikan agar negara menjamin terlaksananya pembangunan manusia indonesia yang berkebudayaan Indonesia," tutup Puan.