Dikukuhkan Jadi Plt Ketum PPP di Mukernas, Suharso Nangis Kenang Romy

20 Maret 2019 22:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa (ketiga kanan) berfoto bersama usai Mukernas III di Bogor. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa (ketiga kanan) berfoto bersama usai Mukernas III di Bogor. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suharso Monoarfa resmi dikukuhkan menjadi Plt Ketua Umum PPP, pengukuhan itu dilaksanakan setelah peserta mukernas PPP menyepakati pemilihan Suharso. Mukernas itu dihadiri oleh Majelis tinggi PPP, DPP dan DPW PPP se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kita putuskan Bapak Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketua Umum," ucap Pimpinan sidang mukernas di Hotel Seruni, Bogor, Rabu (20/3).
Sidang dipimpin oleh 11 Waketum PPP di antaranya Arwani Thomafi, Reni Marlinawati dan waketum lainnya.
Suharso langsung memberikan pidato politiknya usai dikukuhkan. Ia membuka pidato dengan mengenang kasus yang menimpa Romahurmuziy. Sambil menitikkan air mata, Suharso sangat menyesalkan kasus Romy.
"Romahurmuziy itu anak saya adik saya, saya tidak (terisak, menitikkan air mata) tidak mengira, sungguh tidak mengira," ucap Suharso di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3)
"Itu terjadi oleh seorang yang menurut saya sebagai meteor, menjadi calon pemimpin bangsa di kemudian hari, kapasitas ada, capability ada," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyinggung kondisi PPP hari ini dan mengaitkannya dengan simbol PPP yakni kiblat umat islam, Kakbah.
"Kita sebuah partai berlambang kakbah, kakbah letakkan Makkah, Makkah itu asal katanya 'Bakkah' air mata, apakah karena itu kemudian partai kita ini penuh air mata," ucapnya.
Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa memberikan pidato dalam Mukernas III di Bogor. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
Ia mengingatkan kader PPP agar ke depan turut menjaga nama baik partai itu. Sebab, baginya, mendapatkan simbol ka'bah sebagai logo partai tidaklah mudah.
"Kakbah, yang sebagai lambang kita, simbol partai kita itu tidak serta merta dengan mudah diperoleh," tegasnya.
Dengan keputusan ini, maka Suharso hanya dikukuhkan menjadi Plt, bukan ketum definitif. Ketum definitif akan ditetapkan dalam Muktamar Luar Biasa yang belum ditentukan waktunya.