news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dilema PAN di 2019: Antara Amien Rais dan Zulkifli Hasan

14 April 2018 10:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Partai Amanat Nasional (PAN) masih belum menentukan sikap politiknya jelang Pilpres 2019. Bahkan tersebar kabar bahwa muncul perpecahan di internal partai mengenai arah dukungan, apakah akan berkoalisi dengan Jokowi atau Prabowo.
ADVERTISEMENT
Walau belum menentukan sikap, namun banyak yang menilai PAN akan berkoalisi dengan Prabowo Subianto semenjak kedatangan Ketua Umum Zulkifli Hasan ke Rakornas Partai Gerindra beberapa hari lalu. Namun menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, sebenarnya posisi PAN saat ini dilematis.
"Karena inikan pengalaman romantisme 2014 lalu di mana PAN menjadi bagian dari Prabowo kan. Jadi kehadiran Zulkifli Hasan dan lainnya itukan adalah bagian dari romantisme masa lalu, perkawanan lama," kata Adi Prayitno kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (14/4).
"Kira-kira begitu dan suasana hati orang PAN sekarang kalau mau dibaca terutama elit sebagiannya seperti Amien Rais dan seterusnya itukan lebih ingin tidak ingin menjadi bagian dari pemerintah dan ingin merapat ke Prabowo," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Namun saat yang bersamaan, Zulkifli Hasan lebih cenderung merapat ke pemerintahan. Inilah yang menurut Adi Prayitno membuat PAN tidak memiliki sikap yang tegas.
"Apakah dia ingin ke pemerintah ataupun ke Prabowo. Dia membangun komunikasi ke semua poros yang menurut dia sama-sama menguntungkan. Hendak ke Jokowi ataupun belum ke Prabowo," ucap Adi Prayitno.
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
Intinya saat ini PAN masih berusaha meraba di tengah suasana hati yang menurut Adi Prayitno sedang galau. Karena saat ini PAN ada dalam dua tarikan yang kuat.
"Tarikan Amien Rais dan Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan lebih ingin ke Jokowi, sementara Amien Rais lebih ke Prabowo," ungkapnya.
Adi Prayitno menegaskan hal itu yang mendasari PAN untuk datang ke semua undangan bila mereka diundang. Namun Adi Prayitno yakin, ke depan PAN akan merapat ke Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Karena saat ini PAN lebih kuat dikuasai oleh Amien Rais dibanding Zulkifli Hasan. Apalagi Adi Prayitno menilai, Amien cukup otoritatif walau jabatannya hanya sebagai ketua dewan pembina.
"Tapi posisi dia melampaui ketua umum PAN dan bahkan dia melampaui PAN itu sendiri. Nah ini yang kemudian saya menduga bahwa PAN sekalipun Zulkifli Hasan tidak mau mendukung Prabowo, sepertinya akan diambil langkah-langkah strategis," beber Adi Prayitno.
"Di mana PAN sepertinya diinstruksikan untuk mendukung Pak Prabowo. Karena suka enggak suka, PAN itu ya Amien Rais. PAN itu ya memang kendaraannya Amien Rais sejak awal. PAN ya Amien Rais, Amien Rais ya PAN. Saya melihatnya begitu," paparnya.
Hampir senada dengan Adi Prayitno, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menegaskan posisi PAN memang belum jelas. Karena selama PAN berada di pemerintahan, ia harus menjaga psikologis dari Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, tetapi dia juga tidak seperti PDIP atau partai-partai pendukung lainnya yang sudah menegaskan sikap, PAN saya kira akan menunggu," tegas Arya Fernandes.
Zulkifli Hasan. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Hasan. (Foto: Munady Widjaja)
Arya Fernandes juga menuturkan PAN sangat susah untuk menjadi motor koalisi. Di internal Gerindra sendiri, Arya Fernandes melihat posisi PAN juga sulit.
"Maksudnya satu sisi ada Pak Amien yang tidak kurang akrab dengan Jokowi, tapi satu sisi ada PAN yang akrab menjadi menteri," jelasnya.
"Di tengah posisi yang serba sulit ini memang PAN susah untuk menjadi (motor koalisi). PKS justru lebih punya daya tawar terhadap Prabowo atau Gerindra dibandingkan PAN. Kecuali PAN sudah menegaskan sikapnya," kata Arya Fernandes.
Arya Fernandes menegaskan alasan lain yang membuat posisi tawar PAN rendah di antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo adalah masalah internal. Saat ini di internal PAN masih ada saling tarik menarik antara Amien Rais dan Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
"Nah itu yang menyebabkan posisi PAN serba sulit dan daya tawarnya menjadi rendah baik ke porosnya Gerindra maupun ke porosnya Jokowi," tutur Arya Fernandes.
Sebenarnya soal isu perpecahan di internal PAN sudah ditanggapi oleh Sekjen Eddy Soeparno. Eddy mengungkapkan apabila ada perpecahan di internal partai, pasti akan dibahas dalam forum resmi partai.
"Saya belum pernah dengar itu. Kalau ada sudah pasti masuk dalam forum pembicaraan resmi PAN," kata Eddy di Rumah PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (12/4).
Eddy memastikan bahwa kabar perpecahan PAN adalah isapan jempol semata. Ia menegaskan sampai saat ini internal PAN masih tetap solid dan kokoh.
"Saya pikir itu (perpecahan) hanya rumor belaka ya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sikap elite PAN memang bertolak belakang. Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais selalu berseberangan dengan Joko Widodo. Sementara DPP PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan masih berstatus sebagai partai pendukung pemerintah Jokowi-JK.
Menanggapi berbagai kebijakan yang dikeluarkan Jokowi, Amien Rais hampir selalu mengkritik. Terakhir soal pembagian sertifikat tanah yang disebut sebagai pengibulan.
Sementara Zulkifli Hasan beberapa kali justru memberikan dukungan atas kebijakan Jokowi-JK. Hal inilah yang menimbulkan kabar friksi soal dukungan di 2019.