news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dimas Djay Bagikan 5 Tips Personal Branding untuk Jadi Content Creator

23 Februari 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang mampu jadi content creator yang mampu membuat sebuah konten jadi viral. Termasuk Dimas Djayadiningrat, sutradara beken yang mendalangi sejumlah iklan kocak di layar kaca.
ADVERTISEMENT
Di acara kumparan Diskusyen yang dihelat Sabtu (23/2) di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, Dimas pun mengaku dirinya tidak mampu menjawab kalau ditanya, 'Bagaimana, sih, cara membuat konten viral?'
Meski begitu, Dimas meyakini bahwa kalau ingin menjadi content creator andal, seseorang itu harus punya personal branding. Hal ini penting di semua bidang konten yang tengah ditekuni. Entah itu di visual, fashion, desain, hingga tulisan.
"(Sebab) orang tahu kalau mau manggil lo kira-kira apa bayangannya, kira-kira yang mau dikerjain apa, ya? Personal branding kalian tuh mampunya apa, ya?" kata Dimas.
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Nah, untuk menentukan personal branding yang akan kamu pilih, Dimas punya lima tipsnya. Kira-kira apa saja ya?
1. Tahu batasan
Menurut Dimas, seseorang harus tahu batasan dirinya seperti apa. Batasan ini penting agar seseorang tidak melakukan sesuatuyang pada akhirnya tidak bisa diakukan.
ADVERTISEMENT
Dimas mengatakan, kalau memang batasanmu ada di story telling, ya kamu tidak usah membuat konten yang berhubungan dengan story telling. Buat saja sesuatu yang kamu bisa.
"Pertama, kalian harus tahu batasan (diri) kalian dulu, apa sih? Kalau kalian kira-kira enggak bisa ngomong Inggris, bikin konten bahasa Inggris, ngaco banget pasti, kan?" ujar Dimas.
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
2. Mencari tahu kekuatan kita
Menurut Dimas, kamu bisa tahu kelebihanmu salah satunya dari feedback orang-orang terhadap karyamu. Tapi, agar tak bingung memulai membuat karya dari mana, enggak ada salahnya untuk mencoba lebih dulu buat sesuatu yang kamu suka
"Begitu saya tahu limit saya apa, akhirnya saya ngerjain saja apa yang saya suka saja. Nah, (mencari) yang saya suka itu sebetulnya (mencari) kekuatan kita, tahu di mana kelebihan kita," terang Dimas.
Suasana di Workshop kumparan Diskusyen. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
3. Jadi diri sendiri (otentik)
ADVERTISEMENT
Bagi Dimas, semua karya yang dikerjakan harus asli atau otentik dari dirinya sendiri. Dia mengimbau jangan sekali-kali mengerjakan sesuatu yang enggak kamu suka tapi kamu mengiyakan diri sendiri untuk mengerjakan hal tersebut.
"Kemudian, intinya saya berusaha jujur dengan karya saya, intinya gitu. Karena saya enggak pernah menipu orang bahwa saya sebenarnya enggak suka tapi saya kerjain, enggak juga, sih," kata Dimas.
4. Kerja dengan hati
Dimas selalu percaya bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan hati pasti akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Hal ini jelas berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan karena keterpaksaan.
"Sebenarnya ini pesan dari bapak saya, kalau mau mengerjakan sesuatu kita harus mengerjakan dengan hati kita," kata Dimas.
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
5. Seratus persen komitmen.
ADVERTISEMENT
"Terakhir yang paling penting adalah seratus persen komitmen, jadi kalau kita sudah sampai nyebur, basahlah itu di situ. Jadi kalau kita sudah mau bilang iya, jangan muntir (takut atau menyerah) kalau kata bahasa Jawa," pesan Dimas.
Menurut Dimas, ada kecenderungan bahwa generasi milenial sering menyerah dengan komitmennya sendiri saat mengerjakan sesuatu sebelum benar-benar menyelesaikannya. Kalau sudah begitu maka seseorang sudah enggak bisa disebut seratus persen komitmen lagi dengan sesuatu yang dipilih untuk personal branding-nya.
Jadi, gimana? Sudah siap untuk mempraktikan 5 tips personal branding tersebut?
Peserta yang mengikuti workshop kumparan Diskusyen di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
kumparan Diskusyen sendiri merupakan sebuah workshop dari kumparan x YouTube. Acara ini merupakan wadah bagi mereka yang mau belajar bagaimana menjadi content creator.
Acara ini dimeriahkan dengan sejumlah narasumber yang berkecimpung di industri kreatif. Mulai dari Budiman Hakim (Story Teller dan Creative Director), Dimas Djayadiningrat (Sutradara dan Penata Artistik), Agung Hapsah (YouTuber), serta Asep Herna (Creative Director dan Certified Hypnotherapist).
ADVERTISEMENT