Diminta Warga Lebak Bulus Jangan Nyapres, Anies Cuma Tersenyum

16 Juni 2018 10:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersilaturahmi dengan warga di Makam Wakaf Islam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu warga menyampaikan beberapa aspirasinya kepada Anies.
ADVERTISEMENT
Salah satunya menyarankan agar Anies tidak usah maju di Pilpres 2019, tetapi menyelesaikan amanahnya dulu di Jakarta.
“Beresin Jakarta dulu, setelah itu 5 tahun jadi presiden,” ujar Ketua RW 04 Mursid di lokasi, Sabtu (16/6).
Mendapat saran tersebut, Anies hanya tersenyum di hadapan para warga yang hadir di makam.
Selain itu, Mursyid meminta agar pembangunan waduk Lebak Bulus segera ditindaklanjuti oleh Anies.Menanggapi permintaan itu, Anies mengatakan rencana pembangunan waduk tersebut sudah lama. Namun, belum bisa terwujud sepenuhnya karena terkendala pembebasan lahan.
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Anies mengakui bahwa selama ini salah satu penyebab susahnya pelaksanaan pembangunan karena sulitnya pemindahan tempat ibadah. Namun untuk di waduk Lebak Bulus Anies mengaku warga sudah setuju jika masjid dipindah.
ADVERTISEMENT
“Tapi menarik, salah satu masalah pembangunan itu adalah memindahkan rumah ibadah. Dan tadi banyak yang bilang Pak Anies kami siap mindah Masjid. Jadi salah satu masalah yang biasanya kita hadapin itu beres,” ujar Anies.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan meskipun warga setuju memindahkan masjid yang berada di area waduk, sampai saat ini pihaknya belum menyiapkan tanah penggantinya.
“Belum (tanah pengganti), nanti kalau itunya biar dicek lagi. Tapi menurut saya yang penting kemauan semua. Tadi yang menyampaikan itu Habib Mansur namanya itu ketua masjidnya. Kalau ketua masjidnya setuju sisanya (ikut),” ungkapnya.