Dimulai dari Grup WA, Bupati Klungkung Akhirnya Mundur dari Gerindra

23 Mei 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Bupati Klungkung yang juga Dewan Pembina DPC Gerindra bernama I Nyoman Suwirta dikabarkan mundur dari keanggotaan Gerindra.
ADVERTISEMENT
Suwirta mundur setelah para kader mengeluarkan Suwirta dari grup Whatsapp DPC Partai Gerindra Klungkung.
"Iya benar (mengundurkan diri), diterima tadi pukul 14.30 di DPC. Yang menyerahkan utusan dia, " kata Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC Gerindra, I Ketut Juliarta, saat dikonfirmasi, Kamis (23/5).
Juliarta mengatakan, pada Kamis (18/4) lalu dirinya mengeluarkan Suwirta dari grup WhatsApp karena Suwirta dianggap tak ikut terlibat aktif saat masa kampanye. Akhirnya, suara Gerindra kalah di tingkat kabupaten. Alhasil, posisi ketua dewan yang kini dikuasai Gerindra terpaksa jatuh ke PDIP yang sebelumnya berada di posisi wakil ketua.
Pilkada 2014, Gerindra mendapat jatah 8 kursi dan PDIP 7 kursi. Kini, Gerindra mendapat jatah 8 kursi dan PDIP 9 kursi.
Tangkapan layar percakapan di aplikasi WhatsApp grup DPC Gerindra. Foto: Dok. Istimewa
"Kita keluarin dia karena enggak bisa membawa nama amanah partai, kader -kader kita dibiarkan dihabisi sama PDIP, ditonton sama dia, padahal dia kan sedang berkuasa. Seharusnya dia bisa mempertahankan sedikit kader dia, mempertahankan cari suara agar kita menang, kita kan kalah itu dari PDIP. Jadi di ketua dewan kita enggak bisa kuasai lagi," kata Juliarta.
ADVERTISEMENT
Para kader, kata Juliarta, kecewa dengan Suwirta karena setelah dilantik sebagai bupati Suwirta tak pernah lagi terlibat aktif di Gerindra Klungkung.
"Enggak ada komunikasi karena setelah pilkada enggak pernah komunikasi sama kader. Sedikitnya dia mesti dia mempertahankan karena bupati dari kabupaten lain ramai ke Klungkung untuk membantu kader-kader dia. PDIP semua dibantu bansos, suara," kata dia.
Di kalangan wartawan, beredar kabar bahwa salah satu faktor keluarnya Suwirta dari Gerindra, karena tersiarnya obrolan para kader di grup WA bahwa Suwirta mendukung Jokowi. Suwirta bersama sejumlah bupati dan gubernur beberapa daerah bertemu dengan Jokowi pada Kamis (22/4) lalu di Istana Kepresidenan usai pemilu digelar. Jokowi pada saat itu mengucapkan terima kasih karena berhasil unggul dibanding Prabowo-Subianto.
ADVERTISEMENT
Para kader Gerindra dikabarkan semakin kecewa dengan Suwirta. Ditanya soal obrolan itu, Juliarta menjawab diplomatis. "Intinya dia tidak bisa melaksanakan amanah partai sehingga suara kita kalah."
Dihubungi terpisah, Ketua DPD Bali Gerinda Ida Bagus Putu Sukarta juga membenarkan Suwirta mengajukan surat pengunduran diri. Namun, ia enggan berkomentar atas alasan Suwirta mengundurkan diri.
"Saya baca di grup WA (DPD Gerindra Bali), kita sudah baca, prinsipnya kami di Gerindra itu inginkan pemimpin baik bupati, walikota, dapat memimpin daerahnya dengan baik," kata Sukarta.
Sukarta pun merestui Suwirta hengkang dari Gerinda. "Artinya kami enggak mempermasalahkan beliau keluar dari Gerindra, yang penting beliau dapat memimpin Klungkung dengan baik. Bagaimanapun kami persilakan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Suwirta masih belum merespons saat dikonfirmasi atas hengkangnya dia dari Gerindra.