Din Syamsuddin: Serangan AS ke Suriah Merusak Proses Damai di Timteng

16 April 2018 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsudin. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsudin. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Serangan rudal Amerika Serikat dan sekutunya, Prancis dan Inggris ke Suriah semakin membuat krisis Suriah semakin menjadi-jadi. Hal ini dinilai semakin menjauhkan Timur Tengah dari perdamaian.
ADVERTISEMENT
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin menyayangkan serangan AS dan sekutunya tersebut. Din mengungkapkan klaim sepihak atas Yerusalem dan serangan AS ke Suriah mengganggu proses perdamaian dunia.
"Dua keputusan Trump terakhir, pertama, memutuskan secara sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel dan apa yang disebut sebagai penghancuran, serangan atas Syiria ini sangat jelas mengganggu proses perdamaian dunia," kata Din Syamsuddin kepada kumparan (kumparan.com) saat menjenguknya di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/4).
Din menambahkan bahwa serangan 100 rudal AS dan sekutunya ini bukan tidak mungkin akan mendorong lahirnya radikalisme dari kalangan umat Islam karena ketertindasan yang dialami.
"Masalah Suriah yang tak kunjung selesai ini sangat mungkin mendorong radikalisasi khususnya di dunia Islam. Karena apa yang mereka lakukan sesungguhnya melawan ketidakadilan melawan kezaliman dan melawan bentuk kekerasan baik capital violance maupun state violance, yang ditampilkan oleh AS," jelas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
ADVERTISEMENT
Dampak serangan rudal AS di Suriah (Foto: AFP/LOUAI BESHARA)
zoom-in-whitePerbesar
Dampak serangan rudal AS di Suriah (Foto: AFP/LOUAI BESHARA)
Din menerangkan bahwa perlu ada kekuatan baru dari negara-negara dunia untuk mengimbangi dominasi Amerika dan Rusia, dan yang bisa menjadi penengah sekaligus pemersatu dari perdamaian dunia.
"Saya kira perlu ada kekuatan baru dari negara-negara dunia ini baik pemerintah maupun masyarakat madani ini, untuk tampil dengan wawasan yang bahasa Islamnya 'wasathyah'. Wawasan jalan tengah, wawasan pemersatu, mediating force," terang dia.
Sebelumnya, Amerika Serikat, dan sekutunya Inggris, Prancis menghujani Suriah dengan rudal-rudal, mengincar pangkalan militer dan fasilitas senjata kimia pada Sabtu (14/4).
Tidak kurang dari 100 rudal ditembakkan ke sekitar Damaskus dan Homs. Suriah mengklaim berhasil menghancurkan 70 rudal di udara. AS membantahnya, mengatakan sistem pertahanan rudal Suriah keok menghadapi hujan rudal.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan resmi Amerika Serikat yang dikutip Reuters, AS dan dua sekutunya menembakkan 105 rudal pemandu-presisi ke tiga sasaran di Suriah.
Tembakan berlangsung secara bertubi-tubi, kelar hanya dalam hitungan menit. Serangan ini adalah buntut dari kemarahan dunia atas serangan senjata kimia rezim Bashar al-Assad di kota Douma, Ghouta.