news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Din Syamsuddin Temui Jokowi: Beliau Memahami Pengunduran Diri Saya

25 September 2018 19:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsudin (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsudin (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi sore tadi menerima kedatangan Din Syamsuddin dalam rangka menyampaikan pengunduran diri sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama. Jokowi menerima Din Syamsuddin di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Jokowi dengan Din berlangsung sekitar 30 menit. Din mengungkapkan, Jokowi telah membaca surat pengunduran dirinya, sekaligus ia menjelaskan alasan mundur dari tugas khusus.
"Alhamdulillah beliau sudah membaca, dan dapat memahami maksudnya, apalagi setelah saya sampaikan secara lisan tadi. Sehingga tadi dialog saya mungkin tidak panjang, setengah jam lebih, itu berlangsung akrab sekali, dan saya menyampaikan alasan ini semata mata untuk kebaikan, kemaslahatan, terutama penunaian tugas dan kegiatan saya selama ini," ujar Din di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/9).
Din mengatakan, di luar tugasnya sebagai utusan khusus, dirinya banyak terlibat sebagai pemimpin dari organisasi. Misalnya, sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI hingga Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM).
ADVERTISEMENT
Karena itu, untuk menjaga netralitas di pilpres, Din memutuskan untuk mundur dari jabatan utusan khusus presiden yang dipercayakan Jokowi selama ini.
"Itu anggotanya terdiri dari ketua umum ormas-ormas Islam, 70-an lebih yang mereka tentu memiliki aspirasi masing-masing. Nah, begitu pula yang kedua umpamanya saya masih jadi Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju," ucap Din.
"Belum lagi saya ikut juga memimpin Inter Religious Council Indonesia, dewan agama-agama yang umat-umat berbagai agama juga itu memiliki aspirasi berbeda dan tentu juga yang terpenting saya masih menjabat, mendapat amanah di Muhammadiyah secara struktural, walaupun ketua tingkat paling bawah, tingkat ranting," bebernya.
Jokowi mengamati mushaf Al-Quran sulaman di Istana. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi mengamati mushaf Al-Quran sulaman di Istana. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Terlebih lagi sebagai tokoh Muhammadiyah, Din harus mengikuti khittah tidak terlibat di politik kekuasaan seperti kegiatan dukung-mendukung. Sehingga, jika Din masih menjabat sebagai utusan khusus presiden maka persepsi publik akan memahami bahwa ia berada di kubu Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Di satu pihak, di satu kubu, dan itu akan menghalangi dan tidak memudahkan upaya saya untuk membangun kebersamaan dari masyarakat majemuk, di berbagai organisasi," tutupnya.