Din Syamsudin Kutuk Keras Serangan Penembakan di Christchurch

15 Maret 2019 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsudin Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsudin Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Din Syamsudin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengutuk keras penembakan di Christchurch, Selandia Baru yang menyasar dua masjid, Jumat (15/3).
ADVERTISEMENT
Insiden penembakan di Christchurch itu menewaskan 49 orang, 41 di antaranya pada penembakan di Masjid Al Noor, Deans Avenue, 7 lainnya di Masjid Linwood, dan 1 orang meninggal di rumah sakit.
Sementara itu, 48 korban luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit Christchurch. Dua di antara korban terluka merupakan WNI yang dirawat di ICU. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, kedua WNI itu adalah ayah dan anak.
“Tentang Serangan atas Masjid di Wellington, New Zealand, kita semua mengutuk sekeras-kerasnya serangan yang disertai penembakan secara brutal terhadap umat Islam yang sedang menunaikan ibadah Jumat (15/3),” tulis Din Syamsudin melalui keterangannya, Jumat (15/3).
Ia juga mengungkapkan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban. Ia berdoa semoga para korban menjadi syuhada.
ADVERTISEMENT
Din menambahkan, aksi teror dua masjid di Kota Christchurch merupakan tindakan kekerasan ekstrem dan bentuk Islamofobia yang tidak beralasan.
Polisi mengawal pria dari sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru Foto: AP Photo/Mark Baker
Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah Selandia Baru untuk menginvestigasi secara serius insiden pembunuhan itu. “Menyeret pelakunya ke jalur hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tambah Din Syamsudin.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga mengimbau kepada umat Islam, khususnya di dunia, agar menahan diri dan tidak terhasut melakukan reaksi negatif.
Hingga kini, polisi Selandia Baru telah menahan empat orang pelaku penembakan di Christchurch. Seorang di antaranya adalah warga Australia bernama Brenton Tarrant.