Dinas LH Kewalahan Angkut Sampah yang Menumpuk di Pantai di Bali

30 Januari 2019 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan sampah di sepanjang pantai Bali. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah di sepanjang pantai Bali. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Provinsi Bali, mengaku kewalahan mengevakuasi tumpukan sampah di sepanjang pantai di wilayahnya. Sejak pekan lalu, setiap hari sekitar 250 ton sampah diangkut dari bibir pantai.
ADVERTISEMENT
Pantai-pantai yang berada di kawasan Kabupaten Badung memiliki panjang 12 km. Pantai itu antara lain Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Jerman, Pantai Petitenget, Pantai Batu Belig, Pantai Canggu, Pantai Labuan Sait, Pantai Kedonganan, Pantai Seseh, Pantai Balangan, Pantai Jimbaran, Pantai Pererengan, dan lainnya.
Pantauan kumparan di Pantai Kedongonan, sampah kiriman ini didominasi oleh sampah berbahan plastik dan kayu. Sampah plastik misalnya sampah botol minum dan makanan ringan, sedangkan berbahan kayu misalnya pohon dan ranting-ranting pohon. Ada juga sampah sendal yang terbuat dari karet dan pakaian.
"Berat sekali untuk mengevakuasinya, " kata Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, I Putu Eka Merthawan saat dihubungi kumparan, Rabu (30/1).
Tumpukan sampah di sepanjang pantai Bali. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah di sepanjang pantai Bali. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
Merthawan mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 1.000 petugas untuk membersihkan pantai-pantai itu. Bahkan, 45 unit truk dan 4 unit loader tak mampu membersihkan sampah-sampah itu dengan cepat. Apalagi ditambah cuaca ekstrem yang masih berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Dengan cuaca yang ekstrem dan peralatan yang ada, Merthawan mengaku butuh sekitar dua minggu untuk membersihkan bibir pantai. Ia mengaku masih membutuhkan sekitar 20 unit loader dan truk untuk mengevakuasi sampah itu.
"Belum mampu mengevakuasi cepat. Saat ini kami butuh kendaraan hampir 20 kendaraan terutama loader dan 20 beach cleaner untuk nyedot sampah ringan," ucap dia.
Merthawan mengungkapkan, biasanya pada bulan November hingga April memang menjadi fenomena tahunan sampah menumpuk di Bali. Rata-rata sampah yang dievakuasi pada musim hujan sekitar 50 ton per hari. Hanya saja, karena cuaca ekstrem tumpukan sampah meningkat hingga 250 ton per hari.
Merthawan mengaku tidak mengetahui asal sampah-sampah itu. Yang pasti, gelombang tinggi membawa sampah -sampah itu hingga ke bibir pantai. Hingga saat ini, proses evakuasi sampah masih terus berlanjut. Sampah-sampah ini akan ditumpuk di satu titik di setiap pantai. Selanjutnya, sampah akan diangkut untuk dibawa ke TPA Suwung di Pulau Serangan, Bali.
ADVERTISEMENT