Diplomasi Budaya, Dubes RI Serahkan 1 Set Wayang ke Seniman Swiss

6 Oktober 2018 4:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
zoom-in-whitePerbesar
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada November nanti akan digelar pagelaran wayang kulit pertama kali di Swiss oleh seniman Swiss. Untuk mendukung pagelaran itu, satu set wayang kulit diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D. Hadad, kepada Nicole Coppey, pemimpin Center for Training and Performance of Gamelan (PPPG) Sion, Swiss, Jumat (5/10) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Satu set wayang kulit yang merupakan bagian dari bantuan program sosial Bank Indonesia tersebut terdiri dari seperangkat wayang, gendang, layar, dan perlengkapan lainnya.
Nicole Coppey menyatakan sangat berterimakasih kepada Bank Indonesia dan KBRI Bern yang telah memfasilitasi pengadaan satu set wayang kulit untuk digunakan mendukung promosi seni budaya Indonesia di Swiss dan negara kawasan Eropa lainnya.
“Saya yakin murid-murid saya sangat senang dan bersuka cita atas pemberian ini. Wayang kulit ini akan semakin memacu motivasi dan semangat mereka untuk semakin memperdalam seni budaya Indonesia,” kata Nicole.
Saat ini, Nicole bersama para muridnya sedang mendalami kesenian wayang kulit dengan iringan gamelan yang mereka aransemen sendiri. Direncanakan pada awal bulan November 2018 mendatang dengan dukungan KBRI Bern akan diadakan pagelaran wayang kulit pertama di Swiss.
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
zoom-in-whitePerbesar
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
Muliaman berharap PPPG Sion ke depan dapat menjadi Pusat Kebudayaan Indonesia yang mampu mempromosikan seni budaya Indonesia lainnya seperti musik dan tarian tradisional, membatik, dan memahat.
ADVERTISEMENT
“Satu set wayang kulit ini merupakan bentuk promosi Indonesia melalui diplomasi seni budaya, dengan tujuan jangka panjang meningkatkan citra positif Indonesia di mancanegara, meningkatkan jumlah wisatawan, dan pertukaran budaya melalui people-to-people contact (kontak antar masyarakat, red),” jelas Muliaman.
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
zoom-in-whitePerbesar
Diplomasi Budaya, Dubes Serahkan Satu Set Wayang Kulit di Swiss. (Foto: Dok. KBRI Bern)
Menurut Muliaman, KBRI Bern berupaya untuk terus mempromosikan seni budaya Indonesia di Swiss, salah satunya dengan cara menggandeng PPPG Sion sebagai bagian dari Sekolah Musik “Un,Deux,Trois.Musique”.
Nicole Coppey merupakan seorang warga negara Swiss, yang pertama kali mengenal dan tertarik belajar gamelan pada tahun 2007. Setelah mendalami gamelan selama lebih dari sepuluh tahun, Nicole berinsiatif ingin menjadikan Gamelan Sion sebagai pusat pelatihan Gamelan.
Inisiatif Nicole ini disambut baik oleh Duta Besar RI pada waktu itu, Linggawaty Hakim, dengan meresmikan Center for Training and Performance of Gamelan di Sion pada 10 November 2017.
ADVERTISEMENT
Kelompok gamelan ini memiliki 15 pemain, terdiri dari anak-anak dan remaja dari kota Sion, Swiss dengan pemain termuda berusia 10 tahun. Adapun gamelan yang digunakan merupakan gamelan Jawa pinjaman dari KBRI Bern sesuai MoU yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pada 6-28 Juli 2018 tim PPPG Sion mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk memperdalam musik gamelan dan wayang kulit di Sanggar Rahayu Supangat, Solo. Mereka juga tampil pada pembukaan pameran dan seminar Karya Kreatif Indonesia, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Jakarta.