Direktur Sesdilu kepada Suku Anak Dalam: Terus Jaga Kelestarian Hutan
ADVERTISEMENT
Rombongan diplomat peserta Sekolah Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-63 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berkunjug ke Suku Anak Dalam, Jambi. Selama dua hari, 33 diplomat muda tersebut belajar budaya Suku Anak Dalam.
ADVERTISEMENT
Direktur Sesdilu, Muhamad Aji Surya, mengatakan bahwa kunjungan selama dua hari itu telah memberikan pengalaman berharga bagi para diplomat muda peserta diklat kali ini.
“Saya berterima kasih kepada para Tumenggung Suku Anak Dalam. Sesungguhnya bapak dan ibu semuanya telah memberi pelajaran kepada seluruh diplomat kita,” ungkap Aji saat sesi perpisahan di Gedung Pusat Informasi Suku Anak Dalam, Kamis (11/4).
Aji juga berpesan agar masyarakat Suku Anak Dalam yang terkenal dengan adat dan rasa cinta terhadap alam terus menjaga kearifan yang mereka miliki. Ia mengatakan, masyarakat Suku Anak Dalam adalah suri tauladan dalam hal pelestarian alam.
“Saya berpesan, terus jagalah adat istiadat orang rimba. Terus menjaga hutan kita bersama. Bapak dan ibu sekalian adalah pahlawan, khususnya dalam pelestarian alam,” ungkap Aji.
ADVERTISEMENT
Aji menyampaikan pesan itu setelah selama dua hari ia bersama 33 diplomat muda melihat langsung kehidupan Suku Anak Dalam. Ia beserta para diplomat telah berbagi cerita, saling belajar, bahkan ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan adat Suku Anak Dalam.
Sebelumnya, rombongan diplomat peserta Diklat Sesdilu Angkatan ke-63 sudah menjalani kegiatan penyuluhan terhadap anak-anak Suku Anak Dalam. Selain itu, rombongan diplomat yang dipimpin Aji juga mengikuti ritual ‘turun mandi’ dan ‘melangun’ yang merupakan ritual khas Suku Anak Dalam.
Sesi perpisahan rombongan diklat dari Suku Anak Dalam dihadiri pula oleh Kajari Kabupaten Tebo sekaligus pembina Yayasan Orang Rimba, Teguh Suhendro.
Teguh berharap, pengalaman yang didapat oleh para diplomat bisa mendorong mereka untuk ikut memperjuangkan nasib Suku Anak Dalam di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
“Kami justru berharap, ada satu kearifan lokal yang mungkin bisa diambil oleh teman-teman Sesdilu. Atau teman-teman Sesdilu tergerak hatinya bagaimana mengekspos, juga melakukan penyadaran kepada masyarakat nasional bahwa Suku Anak Dalam ini memerlukan perhatian kita semua,” ungkap Teguh.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Kelas Sesdilu Angkatan ke-63, Marissa, mengatakan bahwa apa yang diperlihatkan Suku Anak Dalam menunjukkan kekayaan karakter dan budaya yang mereka miliki. Namun, ia membenarkan yang dikatakan Pembina Yayasan Orang Rimba, bahwa Suku Anak Dalam masih membutuhkan perhatian.
“Banyak yang harus dibenahi, utamanya terkait peningkatan akses terhadap pendidikan dan infrastruktur di sekitar kawasan Suku Anak Dalam. Kami melihat mereka sangat membutuhkan guru atau tenaga pengajar dan layanan kesehatan yang terjangkau,” ucap Marissa.
Kegiatan Diklat Sesdilu Kemenlu angkatan ke-63 dilangsungkan di beberapa daerah di Kabupaten Muaro Bungo, Jambi. Dimulai sejak 9 April, kegiatan diklat akan berlanjut sampai tanggal 12 April 2019, dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya yaitu kunjungan, pengajaran, dan penyuluhan terhadap Suku Anak Dalam di Muara Kilis.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Sesdilu angkatan ke-63 bertajuk Community Service in Jambi” kali ini digelar Kemenlu RI dengan berkolaborasi bersama BNI.