Dirjen PAS Bantah Terima Tas Louis Vuitton dari Kalapas Sukamiskin

9 Januari 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami usai jalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus suap Kalapas Sukamiskin di gedung KPK, Selasa (16/10/2018). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami usai jalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus suap Kalapas Sukamiskin di gedung KPK, Selasa (16/10/2018). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami membantah pernah menerima tas bermerek Louis Vuitton dari eks Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen. Hal itu ia sampaikan saat menjadi saksi di sidang kasus dugaan suap fasilitas mewah dan izin keluar lapas dengan terdakwa Wahid.
ADVERTISEMENT
Bahkan Sri Puguh mengklaim dirinya tidak pernah tahu seperti apa bentuk tas yang disebut sebagai kado untuk dirinya. Ia baru tahu sopirnya, Mulyana, menerima tas itu saat menjalani pemeriksaan di KPK.
"Saya baru tahu kalau tas disampaikan dalam pemeriksaan. Sopir Wahid Husen menitipkan tas pada Mulyana, soalnya tidak dikasih tahu," kata Sri di Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (9/1).
Apabila merunut dakwaan, pemberian tas itu terjadi pada sekitar Juli 2018. Saat itu, kata Sri Puguh, dirinya sedang berada di Thailand dalam rangka dinas. Sepulangnya dari Thailand itu, lanjutnya, Mulyana tak memberi tahu telah menerima tas dari ajudan Wahid Husen, Hendry Saputra.
"Sepulangnya dari Thailand pun Mulyana tidak penah cerita," jelasnya.
Sopir Dirjen PAS, Mulyana, bersaksi di sidang kasus suap eks Kalapas Sukamiskin di PN Bandung. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sopir Dirjen PAS, Mulyana, bersaksi di sidang kasus suap eks Kalapas Sukamiskin di PN Bandung. (Foto: kumparan)
Dalam sidang itu Sri juga menyatakan telah mewanti-wanti jajarannya, termasuk Mulyana, agar tidak menerima pemberian apapun dari orang lain yang ditujukan kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
"Semua staff dan keluarga sebenarnya saya larang menerima barang yang belum jelas itu," ucapnya.
Dalam kesaksian yang terpisah, Mulyana mengaku pernah menerima sebuah tas mewah bermerek Louis Vuitton dari ajudan Wahid, Hendry Saputra. Berdasarkan keterangan Hendry, kata Mulyana, tas itu ditujukan untuk atasannya. Tas itu diberikan Hendry di kantor Ditjen PAS saat Hendry dan Wahid bertandang ke Jakarta.
"Menerima langsung dari mobil Hendry. Itu (tas Louis Vuitton) dititipkan dari kalapas untuk Bu Dirjen," kata Mulyana di PN Bandung, Rabu (9/1).
Meski demikian, Mulyana tidak langsung memberikan tas tersebut kepada Sri Puguh dan menaruhnya di pantry dekat ruangan atasannya itu. Sebab, ia sebelumnya diwanti-wanti oleh Sri Puguh agar tidak menerima hadiah apapun.
ADVERTISEMENT
"Kata Ibu (Sri Puguh) tidak diizinkan memang menerima barang tersebut. Tidak boleh menerima walaupun sopir," ujarnya.