Dirut Pertamina Serahkan 250 Rumah Transisi ke Korban Gempa Lombok

18 September 2018 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina melalui program corporate social responsibility (CSR) menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Selasa (18/9). Bantuan berupa rumah transisi yang diberikan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.
ADVERTISEMENT
Program pembangunan rumah transisi merupakan instruksi dari Menteri BUMN Rini Soemarno kepada seluruh instansi BUMN. Rumah transisi ini dibangun untuk menjadi tempat tinggal sementara bagi korban gempa Lombok, selama dua tahun, sembari menunggu revitalisasi rumah permanen dari pemerintah.
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari (tiga dari kiri), serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari (tiga dari kiri), serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
Pertamina akan membangun 250 rumah transisi di dua lokasi, yakni Dusun Karang Montong dan Dusun Tanah Ampar. Nicke menyampaikan, sudah ada sekitar 60 rumah transisi yang sudah dibangun dalam dua minggu terakhir.
"Rencananya kita akan bangun 250 unit. Hari ini yang sudah selesai ada 60 (unit). Segera akan kita selesaikan, semoga untuk yang 250 itu bisa selesai. Dan seluruh warga bisa menikmati tempat tinggal yang kami siapkan," ungkap Nicke usai mengunjungi posko Pertamina di Dusun Tanah Ampar.
ADVERTISEMENT
Masing-masing rumah transisi dibagi menjadi dua ruangan, dan dapat menampung dua kepala keluarga (KK). Meski tak dilengkapi perabotan, masyarakat dapat menggunakan rumah ini sebagai tempat istirahat dan melindungi diri dari cuaca panas dan hujan.
Penampakan Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Nicke menjelaskan, 250 rumah transisi dibangun di atas lahan milik warga sendiri, yang sudah mendapat persetujuan dari masing-masing pemilik tanah. Ia menargetkan seluruh rumah dapat terbangun secepat mungkin, terutama sebelum memasuki musim hujan.
"Kita sangat concern sebelum musim hujan seluruh warga harus sudah menempati rumah transisi ini. Dan seluruh air, drainase di daerah ini juga sudah harus tertata sehingga tidak ada genangan air. Untuk nanti menghindari adanya penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan warga sakit. Jadi kita selesaikan semuanya sebelum (musim) hujan tiba," tutur Nicke.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau sekarang kecepatannya setiap hari 6 unit. Kita akan tambah karena yang penting pasokan materialnya. Materialnya sendiri sudah tersedia, lahannya juga sudah direlokasi," lanjut dia.
Penampakan ruangan di Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan ruangan di Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Dari 250 rumah transisi yang akan dibangun, 150 unit diantaranya dibangun di Dusun Karang Montong. Sedangkan sisanya dibangun di Dusun Tanah Ampar di tanah seluas 6.000 meter persegi.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu unit rumah transisi berkisar Rp 10 juta. Luas satu rumah sekitar 4 x 6 meter untuk dua ruangan.
Pekerja mengerjakan proyek Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengerjakan proyek Rumah Transisi yang dibangun PT Pertamina untuk korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Selain rumah transisi, Pertamina juga akan tetap menyediakan dapur umum bagi masyarakat, tempat mandi cuci kakus (MCK), serta membangun puskesmas dan sekolah darurat bagi anak-anak tingkat SD hingga SMA.
ADVERTISEMENT
"Kita juga akan bangun hall untuk nanti sarana pendidikan, sekolah sementara dan sarana ibadah kita akan bangun juga. Insyaallah Senin bisa digunakan. Kalau sekolah sekarang masih gunakan tenda, nanti insyaallah kalau sudah (jadi) Senin, mulai digunakan untuk sarana pendidikan dan ibadah," kata Nicke.
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari, serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari, serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
Nicke berharap masyarakat Lombok, khususnya di Desa Pemenangan Timur, bisa segera pulih dan aktivitas perekonomiannya berjalan normal kembali. Ia mengungkapkan, banyak program pendampingan oleh instansi BUMN yang diharapkan mampu mengembalikan ekonomi daerah yang sempat terpuruk pascagempa.
"Jadi kita ada program cash for work. Warga, bapak-bapak, para remaja ibu-ibu yang mau ikut membangun supaya cepat jadi rumahnya, kemudian kita juga akan berikan untuk pendapatan mereka. Jadi dari warga untuk warga kami fasilitasi semuanya supaya lebih cepat," tutupnya.
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari, serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Pertamina, Nicke Widyasari, serahkan bantuan 250 unit Rumah Transisi kepada korban gempa Lombok, Selasa (18/9/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam acara penyerahan bantuan simbolis ini Nicke didampingi oleh Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar dan VP CSR & SMEPP Agus Mashud. Selain dana CSR, pemberian bantuan juga berasal dari pendanaan internal Pertamina melalui acara amal sebelumnya.
Dalam kesempatan ini, Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina juga memberikan secara simbolis bantuan kepada pondok pesantren dan masjid, serta kebutuhan logistik yang diperlukan masyarakat Lombok.