Disebut Kota Intoleran, Pemkot Banda Aceh Siap Tuntut Setara Institute

11 Desember 2018 13:01 WIB
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengambil langkah hukum menyikapi hasil survei Setara Institute yang menyebut Banda Aceh masuk kategori kota intoleran urutan kedua paling bawah dengan skor 2,830 setelah DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banda Aceh Aminullah memprotes keras hasil survei tersebut. Ia tidak terima Banda Aceh disebut sebagai kota intoleran. Sebab kata dia, selama ini warga di Banda Aceh Aceh hidup harmonis berdampingan dengan masyarakat yang bukan beragama Islam.
“Jangan gara-gara hasil penilaian itu bisa merugikan kota Banda Aceh. Kita akan mengambil sikap tegas. Setelah ini kami akan duduk memanggil penasihat hukum untuk mengambil jalan tempuh menyikapi hal ini. Banda Aceh sudah berulang kali setiap tahunnya dikatakan daerah intoleran oleh lembaga ini,” ujar Aminullah saat ditemui Selasa (11/12).
Aminullah menjelaskan, warga Banda Aceh yang mayoritas muslim telah lama hidup rukun dan berdampingan dengan warga non muslim. Bahkan, kata dia, hingga saat ini warga non muslim masih bertahan tinggal di Banda Aceh.
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Tak hanya itu, menurut Aminullah, di setiap rapat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Aceh, seluruh unsur tokoh pemuka agama selalu menyampaikan toleransi di Banda Aceh berjalan sangat baik.
ADVERTISEMENT
“Jangan hanya sekarang dari nenek moyang dulu kota Banda Aceh sudah sangat toleran. Kalau dikatakan tidak, banyak warga yang minoritas bukan beragama muslim di sini tidak bertahan,” ketusnya.
Aminullah meminta Setara Institute memberikan informasi secara jelas atas dasar apa dan bagaimana mereka melakukan survei yang menghasilkan Banda Aceh sebagai kota yang intoleran.
“Kita meminta kepada mereka untuk memberikan informasi atas dasar apa sehingga mereka mengatakan hasil survei Banda Aceh masuk kota intoleran. Soalnya bicara kerukunan umat beragama itu menjadi penting terutama dalam rangka menguatkan berbagai sektor pembangunan di Banda Aceh, wisata, infrastruktur, dan mendatangkan investor,” ucap Aminullah
“Jika pun ada terjadinya sesuatu hal di Banda Aceh ini bukan dikarenakan umat beragama, tetapi antar pribadi. Tidak pernah mendengar adanya terjadi kericuhan soal agama di sini (Banda Aceh). Makanya saya protes keras yang dilakukan oleh Setara Institite karena ini merugikan bagi kami,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT