Dishub DKI Angkut 25 Motor yang Parkir Sembarangan di Bawah Skybridge

10 Januari 2019 20:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu lintas di sekitar Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas di sekitar Skybridge Tanah Abang. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dinas Perhubungan DKI Jakarta merazia kendaraan bermotor yang parkir sembarangan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya sekitar Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge. Dari kegiatan itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengamankan 25 sepeda motor yang melanggar.
ADVERTISEMENT
“Kami memastikan bahwa tidak ada pelanggaran ketertiban lalu-lintas di Tanah Abang. Tadi dilaksanakan operasi pengangkutan motor. Pagi 14 kendaraan, siang 11 kendaraan yang diangkut,” kata Plt Kepala Dinas Perhubungan, Sigit Wijatmoko saat dihubungi, Kamis, (10/1).
Sigit tidak mengungkapkan bagaimana sanksi detail kepada pelanggar. Namun Sigit menegaskan para pengendara kendaraan harus mematuhi peraturan lalu-lintas termasuk untuk angkot.
“Kami memastikan terus termasuk juga angkot-angkot di sana, kami pastikan mengikuti pola (aturan). Kami pastikan tidak ada yang memotong trayek atau ngetem bukan di tempat pengendapan,” ujar Sigit.
Skybridge Tanah Abang dapat digunakan tanggal 7 Desember 2018. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Skybridge Tanah Abang dapat digunakan tanggal 7 Desember 2018. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
Selain itu, Sigit mengharapkan agar masyarakat yang berada di sekitar Tanah Abang bisa memanfaatkan Skybridge, sehingga kawasan itu bisa semakin rapi. Apalagi kata Sigit, Skybridge Tanah Abang sudah tersambung dengan moda transportasi umum.
ADVERTISEMENT
“Memang JPM itu merupakan koneksi. Khususnya koneksi yang menggunakan kereta kemudian moda lanjutan atau berjalan kaki. Sudah ada alternatifnya. Kalau mereka dengan TransJakarta atau ke Blok F dia lewat sisi mana,” tutur Sigit.
“Kemudian kalau dia mengarah naik TransJakarta, dia gunakan sisi mana sudah ada arahnya. Nah ini bagian kita merubah perilaku. Yang pasti tujuan pembangunan itu menciptakan konektivitas kemudian juga memastikan keamanan dan keselamatan semua pengguna,” tambahnya.