Diskominfotik DKI Akui Video Ahok di Youtube Banyak yang Ditarik

19 Oktober 2017 11:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Meneropong Ahok Lewat Lukisan dan Pameran. (Foto: Muhammad Adimaja/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Acara Meneropong Ahok Lewat Lukisan dan Pameran. (Foto: Muhammad Adimaja/Antara)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membuat terobosan dengan mempublikasikan semua kegiatan Pemprov DKI di Youtube. Namun hari ini, beredar broadcast bahwa banyak video yang berisi kegiatan Ahok itu hilang dari Youtube.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov DKI, Dian Ekowati, saat dikonfirmasi, mengamini hilangnya video-video rapat Ahok sebagaimana ramai di media sosial. Namun dia menyebut video itu ditarik saat kampanye Pilgub DKI.
"2016 Tuh (ditarik) kayaknya, lupa (tanggalnya). Waktu masih putaran ke satu, kan lanjut putaran kedua gitu," kata Dian Ekowati saat dihubungi, Kamis (19/10).
Video Pemprov DKI di Youtube (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Video Pemprov DKI di Youtube (Foto: Youtube)
Dian menjelaskan penarikan pada masa Pilkada DKI itu karena Ahok saat itu tengah menjadi kandidat calon gubernur. Penarikan dilakukan untuk menjaga netralitas Pemprov DKI.
"Kan waktu lagi Pilkada kemarin dalam rangka kampanye memang tidak boleh dipublish, kan dalam rangka kampanye. Jadi kalau sampai sekarang enggak ada di YouTube, saya enggak (tahu) ini," lanjut Dian.
ADVERTISEMENT
Dian mengaku belum tahu detail perihal hilangnya video Ahok di YouTube tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti ke bagin teknis tim yang mengelola Youtube dengan akun 'Pemprov DKI' tersebut.
"Saya cek dulu sama tim yang pegang YouTube," ujar Dian.
Ahok semasa menjabat menjadi gubernur membuka kesempatan bagi warga untuk bisa memantau rapat-rapatnya bersama berbagai pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui rekaman video yang diunggah ke YouTube.
Lewat video tersebut, masyarakat jadi tahu gaya Ahok yang terang-terangan menegur bawahannya, hingga sikap kerasnya yang menolak kompromi jika sudah bicara soal kesejahteraan atau keadilan warga DKI.