Ditinggalkan AS, Kurdi Minta Bantuan Tentara Bashar Al-Assad

14 Oktober 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulan asap terlihat dari salah satu bangunan di kota Ras al Ain, Suriah saat Turki melakukan serangan ke kota tersebut, Rabu,(9/10/2019). Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN
zoom-in-whitePerbesar
Kepulan asap terlihat dari salah satu bangunan di kota Ras al Ain, Suriah saat Turki melakukan serangan ke kota tersebut, Rabu,(9/10/2019). Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Milisi Kurdi berada dalam posisi sulit di tengah gempuran Turki di utara Suriah. Sekutunya terdekat, Amerika Serikat, ternyata meninggalkan mereka untuk jadi santapan Turki. Akhirnya, Kurdi mengambil opsi terakhir, yakni berkawan lagi dengan rezim Suriah Bashar al-Assad.
ADVERTISEMENT
Milisi Kurdi, Angkatan Bersenjata Demokrasi Suriah (SDF) yang merupakan bagian dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG), telah teken kerja sama dengan pemerintah Suriah. Dalam kerja sama tersebut, Assad akan mengirimkan pasukannya ke utara Suriah untuk menghadapi gempuran Turki.
Hal ini dikonfirmasi oleh kantor berita SANA yang dikutip Reuters. SANA menulis, militer Suriah mengirim tentara ke utara untuk "mengkonfrontir agresi Turki". Hal serupa juga disampaikan pemerintah Kurdi dalam pernyataannya.
"Demi mencegah dan mengkonfrontir agresi ini, kesepakatan telah dicapai dengan pemerintah Suriah. Jadi militer Suriah bisa dikerahkan ke wilayah sepanjang perbatasan Turki-Suriah untuk membantu SDF," ujar pernyataan pemerintah Kurdi.
Tentara YPG Kurdi di Suriah. Foto: AFP/Delil Souleiman
Kerja sama dengan Suriah menjadi kemunduran tersendiri bagi Kurdi. Di bawah pemerintahan Assad sebelum perang sipil pecah, masyarakat Kurdi mengalami represi dan diskriminasi. Saat perang sipil, dengan bantuan Amerika Serikat, pasukan Kurdi berhasil mengalahkan ISIS di Suriah.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan AS juga, Kurdi menguasai sepertiga wilayah Suriah di utara yang berbatasan dengan Turki. Pemerintahan Kurdi yang semi-otonom terbentuk di wilayah ini. Kerja sama dengan Assad dikhawatirkan akan merusak kebebasan yang selama ini dinikmati Kurdi.
AS telah menghentikan bantuan militer dan menarik pasukannya dari Suriah utara. Sementara itu, tentara Turki terus menggempur dari darat dan udara.
Kepala SDF, Mazlum Abdi, menulis di majalah Foreign Policy bahwa mereka tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan Assad.
"Jika kami disuruh memilih antara kerja sama dengan genosida rakyat, kami tentu akan memilih nyawa rakyat kami," kata Abdi.
Serangan Turki dikecam berbagai negara karena dinilai akan menciptakan konflik baru yang menumbuhkembangkan lagi ISIS yang sudah kalah. Turki beralasan serangan ke utara Suriah untuk menyingkirkan SDF yang dianggap teroris.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Turki ingin membangun zona aman bagi jutaan pengungsi Suriah di wilayah tersebut.