Dituduh Mata-mata, Mantan Marinir AS Didakwa di Rusia

4 Januari 2019 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kremlin, Moskow (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Kremlin, Moskow (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Seorang mantan marinir Amerika Serikat didakwa atas tuduhan mata-mata di pengadilan Rusia pada Kamis (3/1). Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara hingga 20 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Paul Whelan, 48, ditangkap oleh agen intel Rusia FSB pada Jumat pekan lalu atas tuduhan spionase. FSB lantas membuka penyelidikan kriminal terhadap Whelan, namun tidak menjabarkan seperti apa spionase yang dituduhkan.
Media Rusia Interfax menyebut dakwaan secara resmi dijatuhkan kepada Whelan pada Kamis pekan ini. Pengacara Whelan, Vladimir Zherebenkov, menolak mengomentari dakwaan tersebut namun dia mengatakan kliennya kemungkinan masih akan ditahan hingga setidaknya 28 Februari mendatang.
"Saya menganggap penangkapan dan penahanannya tidak berdasar. Kami meminta dia bebas dengan jaminan," kata Zherebenkov.
Whelan yang kini ditahan di penjara Lefortovo, Moskow, membantah melakukan aktivitas mata-mata di Rusia. Menurut keluarganya, Whelan mengunjungi Moskow untuk menghadiri pernikahan sahabatnya yang juga pensiunan marinir.
ADVERTISEMENT
Di bawah hukum Rusia, pelaku kejahatan spionase terancam hukuman antara 10 hingga 20 tahun penjara.
Penahanan Whelan diperkirakan akan semakin memperburuk hubungan antara AS dan Rusia. Kedua negara bersitegang setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina yang diprotes AS.
Rusia juga dituduh mencampuri pemilihan presiden AS yang dimenangi Donald Trump. Walau pihak Rusia dan Trump membantahnya, namun penyelidikan atas tuduhan tersebut masih berlangsung hingga kini.