Dituduh Simpatisan Demokrat, Wakil Direktur FBI Mundur
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur FBI Andrew McCabe mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan itu diambil setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh dirinya simpatisan Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Partai politik tersebut saat ini merupakan kelompok oposisi di pemerintahan AS. Partai Demokrat kerap menentang semua kebijakan yang dikeluarkan Donald Trump.
Sementara itu, meski mengundurkan diri, McCabe masih akan tetap menerima gaji dari FBI hingga Maret nanti, pada bulan tersebut McCabe akan memasuki masa pensiun.
Keterangan salah satu media ternama AS, New York Times, McCabe sebenarnya tidak mau berhenti dari pekerjaannya lebih cepat. Tetapi, hal itu mustahil dilakukan. Sebab, Direktur FBI, Christopher Wray, terus menekan dirinya.
Wray merupakan orang pilihan Trump yang menjabat sebagai Direktur FBI sejak Agustus lalu. Sedari awal menjabat, Wray tidak menujukkan niat melibatkan McCabe dalam struktural FBI di bawah kepemimpinannya.
Terkait pengunduran diri McCabe, hingga kini FBI masih bungkam. Walau begitu, Gedung Putih menolak anggapan Trump berperan besar dalam keputusan McCabe itu.
ADVERTISEMENT
"Presiden bukan bagian dari pengambilan keputusan tersebut," ucap juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.
Masih adanya McCabe di FBI menjadi perdebatan sengit di kalangan pemegang kekuasaan AS. Pasalnya, pria 49 tahun itu dikenal loyal dengan eks Direktur FBI yang dipecat Trump, James Comey.
Mengetahui mantan mitranya mengundurkan diri, Comey akhirnya berkomentar. Dia mengatakan, McCabe merupakan orang yang begitu berjasa bagi FBI.
"Dia tetap berdiri selama delapan bulan terakhir. Ketika sekelompok kecil orang mencoba meruntuhkan institusi ini kami bergantung pada dirinya," tutur Comey.
"Saya harap Andy (panggilan McCabe) selalu baik. Saya berharap pula agar FBI tetap kuat, Amerika membutuhkan kalian," ucap Comey.
Comey dan McCabe adalah pasangan yang membongkar kasus penyalahgunaan wewenang Hillary Clinton saat masih menjadi menteri luar negeri. Mantan calon presiden Partai Demokrat itu memakai email pribadi untuk urusan kenegaraan.
ADVERTISEMENT
Pengungkapan kasus itu dilakukan saat Hillary tengah bersaing mendapat kursi Presiden AS dengan Donald Trump pada pemilu 2016. Terbongkarnya kasus tersebut disebut memuluskan langkah Trump menang di pemilu AS.
Selain membongkar kasus tersebut, duet ini turut terlibat dalam investigasi awal dugaan keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump.
Pemeriksaan itu membuat Trump naik pitam. Dia menyebut kabar tersebut sebagai berita bohong. Saking marahnya Trump atas pemeriksaan tersebut Comey akhirnya dipecat.