Djoko Santoso: Pemilu Itu Perang untuk Rebut Hati dan Pikiran Rakyat

14 September 2018 17:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Djoko Santoso (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Djoko Santoso (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, mengibaratkan kondisi Indonesia saat ini seperti lagu berjudul Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki. Menurutnya, banyak ancaman dari luar yang menyebabkan Indonesia tak ideal sebagai kesatuan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin menjelaskan keadaan kita seperti lagi Ibu Pertiwi. Agak akademis sedikitlah. Kondisi kita sekarang itu menyebabkan kondisi Ibu Pertiwi seperti itu," ucap Djoko saat deklarasi Relawan Melati Putih Indonesia (MPI) untuk Prabowo-Sandi di kediamannya, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (14/9).
"Lalu bagaimana kita menghadapi kondisi itu? Karena kalau ancaman ini kita tidak bisa menghadapi maka peradaban kita akan punah. Anak cucu kita barangkali menderita seperti para pendahulu kita,” lanjutnya.
Djoko kemudian menyebut Pilpres 2019 sebagai perang merebut hati dan pikiran rakyat. Oleh sebab itu, Djoko mengajak para relawan bersama Prabowo-Sandi untuk berkerja merebut hati dan pikiran rakyat.
“Sebenarnya pemilu ini perang merebut hati dan pikiran rakyat, bagaiman kita tampil untuk meringankan rakyat,” kata Djoko.
ADVERTISEMENT
Untuk meringankan beban rakyat, Djoko mengajak para relawan melakukan banyak hal, mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya saling menghargai dan ramah terhadap sesama.
“Beberapa hal yang dilakukan supaya kita merebut hati dan pikiran rakyat paling gampang kita tersenyum, bisa ramah tamah kepada rakyat, tidak menyakiti hati rakyat, kita beretika sopan santun kepada rakyat. Jangan kita berlebih dari rakyat terus sikap kita menyakiti hati rakyat,” tutupnya.