news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DK PBB Gelar Rapat Darurat Bahas Aksi Protes di Iran

5 Januari 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat sidang dewan keamanan PBB (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat sidang dewan keamanan PBB (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
ADVERTISEMENT
Dewan Keamanan PBB akan menggelar rapat darurat khusus untuk membahas aksi protes di Iran pada Jumat (5/1). Namun rapat ini mendapatkan penentangan dari Rusia yang menganggap situasi di Iran tidak segawat yang dibayangkan sehingga perlu pembahasan khusus di DK PBB.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, rapat akan digelar pada pukul 15.00 waktu New York City. Rapat ini diadakan atas permintaan dari Amerika Serikat, sesuai dengan pernyataan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley yang mengatakan DK PBB harus mendukung protes di Iran.
"Rakyat Iran meneriakkan kebebasan. Semua orang yang cinta kebebasan harus berdiri bersama mereka," kata Haley, Selasa lalu.
Namun tidak semua negara setuju dengan AS, salah satunya Rusia. Perwakilan Kremlin di PBB mengatakan aksi protes Iran tidak mengancam perdamaian dan keamanan internasional, sehingga tidak perlu dibahas di Dewan Keamanan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kepada kantor berita RIA mengatakan rapat di DK PBB malah akan "merusak dan destruktif" bagi Iran.
ADVERTISEMENT
Para diplomat kepada APF mengatakan berharap Rusia akan meminta dilakukan voting prosedural di awal rapat untuk menentukan apakah situasi di Iran layak masuk dalam agenda rapat DK PBB.
Agar sebuah isu bisa dibahas di DK PBB, sedikitnya harus ada persetujuan sembilan dari 15 negara anggota tanpa boleh diberlakukan veto.
Kerusuhan di Iran (Foto:  REUTERS/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Iran (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
Sejak protes Iran pecah AS menyatakan dukungannya bagi para penentang pemerintah. Sejak Kamis pekan lalu, aksi protes di Iran telah menewaskan 21 orang, dan 400 lainnya ditangkap aparat.
Massa memprotes tingginya harga bahan makanan pokok dan meningkatnya pengangguran.
Menurut diplomat sumber AFP, AS sejak beberapa hari lalu gencar melobi dukungan agar digelar rapat tersebut, terutama terhadap enam negara anggota tidak-tetap baru di DK PBB.
ADVERTISEMENT
Guinea Ekuatorial, Pantai Gading, Kuwait, Pelu, Polandia, dan Belanda memulai peran mereka di DKK PBB pada 1 Januari lalu.