Dokter Rima, Traveler yang Kepincut Aplikasi Pemesanan Tiket

13 Juli 2018 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ragam pasien dan obat-obatan adalah teman sehari-hari dari seorang Ita Rima Rahmawati (42). Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada itu kini menjadi Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik Terintegrasi RSUD Kota Salatiga.
ADVERTISEMENT
Layaknya khalayak, Rima juga memiliki hobi yang cukup digemari. Bagi Rima, traveling adalah satu kegemaran yang dia lakukan sedari dulu. Dengan traveling, segala penatnya bekerja di rumah sakit sedikit demi sedikit teralihkan.
Tak perlu jauh-jauh, Rima biasa menghabiskan waktu travelingnya di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sabtu dan Minggu adalah waktu baginya untuk traveling. Biasanya Rima lebih suka menghabiskan waktunya untuk plesir ke wisata alam.
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Bisa dipahami, sebagai seorang dokter, Rima tak bisa traveling sembarang waktu. Ada pasien-pasien menunggu yang merupakan kewajibannya.
“Saya seorang dokter dan pegawai negeri sipil terbentur dengan beberapa aturan,” kata Rima kepada kumparan, Kamis (12/7).
Rima biasa memesan tiket traveling kepada agen travel. Dia sedikit mengenang, kala itu dia tak berani bertanya banyak soal harga. “Enggak enak” begitu kata Rima sembari tersenyum malu.
ADVERTISEMENT
Perubahan kemudian mulai datang pada Rima. Kiranya tahun 2012, dokter spesialis radiologi itu mulai berkenalan dengan sebuah cara baru nan mudah untuk traveling.
“Saya lihat di internet ada beberapa pilihan dan saya banding-bandingin harga,” kenang Rima yang kala itu tengah berburu tiket.
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ita Rima, pemenang hadiah ke Rusia dari Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dari segala perbandingan itu, menemukan di baris ke 3 sebuah situs web bernama Traveloka. Menurutnya, situs web tersebut menawarkan harga paling miring daripada yang lainnya. Jemarinya pun tak ragu untuk menjadikan Traveloka sebagai pilihan.
“Awalnya coba-coba, tapi kok ada respons yang bagus dari Traveloka. Akhirnya dari situlah saya mulai mempercayai Traveloka,” ungkap Rima.
Perempuan asli Salatiga itu sedikit lupa, ke mana dia hendak traveling. Yang pasti, antara dua tempat di pulau Sumatra, yaitu Pekanbaru dan Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Traveling dengan Traveloka menurut Rima cukup menawarkan kemudahan. Dia cukup membayar biaya dengan metode transfer. Dia tak perlu membayar dengan kartu kredit seperti yang diharuskan situs lain. Maklum saja, tahun 2012 Rima belumlah memiliki kartu kredit.
Rasa khawatir tak menginggapi dirinya, meski gema aplikasi pemesanan tiket pesawat belumlah begitu terdengar di Indonesia.
“Takut sih enggak, positif thinking aja kalau ketipu ya sudah sekali saja. Karena responnya baik yah ya sudah,” papar Rima sembari tertawa kecil.
Pilihan Rima saat itu sekilas memang biasa saja dan mungkin lazim terjadi pada siapa pun. Tapi, satu hal yang tak Rima kira, dia adalah pengguna jasa Traveloka pertama kala itu. Di antara 250 juta lebih penduduk Indonesia, dialah yang pertama. Dan, jadinya Rima yang pertama nyatanya membawa kejutan besar dalam hidup perempuan itu beberapa tahun ke depan. Kejutan yang tak pernah dia sangka-sangka sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Fery Unardi, CEO & Co-founder Traveloka, menjelaskan bahwa hadiah terbang ke Rusia dan menonton laga final Piala Dunia 2018 merupakan bentuk penghargaan Traveloka untuk Rima sebagai konsumen pertamanya.
"Memilih moment ini karena related to our campaign kita, menjadi sponsor resmi World Cup. Bagi kami, customer adalah prioritas kami, bukan hanya dari size, namun loyal customer. Ibu Rima membuktikan loyalitasnya menjadi pelanggan kami, dari dulu hingga sekarang. Keberadaan Ibu Rima sangat kami hargai, dan menjadi salah satu pemacu kami untuk terus put our customer at our first priority," jelas Fery.