Dominasi Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara

6 Januari 2018 12:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi dan Johny di DPP Nasdem. (Foto: Johanes/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi dan Johny di DPP Nasdem. (Foto: Johanes/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pilkada Sumatera Utara yang akan dilaksanakan di 2018 semakin menarik untuk diikuti. Selain adanya beberapa intrik, drama dan tarik ulur koalisi parpol, juga hitung-hitungan dukungan yang dimiliki oleh setiap calon gubernur dan wakil gubernur.
ADVERTISEMENT
Salah satu kandidat terkuat adalah mantan Pangkostrad Letjen (purn) TNI Edy Rahmayadi Nasution. Bersama Musa Rajekshah (Ijek), Edy didukung oleh banyak partai. Pertama kali Edy diusung oleh Partai Gerindra (13), PKS (9) dan PAN (6). Dari dukungan ketiga partai ini dengan bermodal 28 kursi di DPRD, Edy-Ijek memenuhi persyaratan mendaftar ke KPUD.
Menjelang dibukanya pendaftaran, Edy-Ijek mendapat dukungan tambahan dari Partai Golkar (17) dan Nasdem (5). Padahal sebelumnya, Golkar dan Nasdem sudah akan menunjuk Gubernur Petahana Tengku Erry Nuradi sebagai calon gubernur Sumut. Tapi, menjelang last minute, dukungan itu justru beralih ke Edy-Ijek. Selain Golkar dan Nasdem, Tengku Erry sebelumnya sudah didukung juga oleh PKB (3) dan PKPI (3) kursi.
Penyerahan surat keputusan DPP Partai Golkar  (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan surat keputusan DPP Partai Golkar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Dengan tambahan dukungan dari dua partai ini, Edy-Ijek total mendapatkan 50 kursi dari DPRD. Dukungan ini sudah lebih dari cukup persyaratan Edy-Ijek maju sebagai Cagub dan Cawagub Sumut. Dengan kata lain, Edy-Ijek didukung banyak partai. Sementara Tengku Erry dipastikan tidak akan ikut dalam kontestasi pilkada Sumut 2018 karena dukungan syarat memiliki dukungan kursi di DPRD tak mencukupi.
ADVERTISEMENT
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Intan Alfitry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Intan Alfitry/kumparan)
Bahkan dari pihak Nasdem meyakini Tengku Erry sebagai kader menerima dengan ikhlas pencabutan dukungannya dari Cagub Sumut. "Kami berbangga Nasdem mempunyai politisi, mempunyai tokoh yang realistis yang berjiwa besar, yang melihat kepentingan Sumut di atas segalanya termasuk kedudukan politik," ujar Sekjen Partai Nasdem Johny G Plate di DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1) malam.
"Sikap kakak Tengku Erry untuk memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon Edy dan Musa, itu menunjukan satu sikap pemimpin, sikap tokoh daerah yang utamakan kepentingan umum," imbuh Johny.
Kekuatan Edy Rahmayadi. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kekuatan Edy Rahmayadi. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
Sementara partai-partai lain belum menentukan sikap. Seperti PPP (4), PKB (3), Hanura (10), Demokrat (14) dan PDIP (16). PDIP pun sudah menunjuk Djarot mantan Gubernur DKI Jakarta Syaiful Hidayat untuk maju dalam Pilkada Sumut. Hingga saat ini Djarot pun belum menentukan calon wakil gubernurnya.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari sisa partai yang belum memutuskan dukungan kepda siapa, maka masih ada PPP, Hanura dan PKB yang kemungkinan akan bergabung dengan PDIP. Sementara Demokrat diperkirakan tidak akan berkoalisi dengan PDIP yang mendukung Djarot. Jadi pada Pilkada Sumut kali ini hanya akan ada dua pasangan calon yang akan bertarung.
Doorstop Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah PKS (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Doorstop Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah PKS (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)