Dompet Dhuafa Gandeng Tokoh Masyarakat dan Agama untuk Bangun Asmat

14 Februari 2018 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Halik Malik. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Halik Malik. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak dicabut Pemda Kabupaten Asmat, Papua, ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Hal tersebut adalah membangun kemandirian masyarakat Asmat agar kejadian serupa tak terulang lagi.
ADVERTISEMENT
Dompet Dhuafa sebagai sebuah lembaga kemanusiaan berupaya membangun karakter masyarakat Asmat dengan menggandeng para tokoh masyarakat dan agama.
Penderita Gizi Buruk di Asmat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Penderita Gizi Buruk di Asmat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
"Mengubah kebisaan memang tidak mudah, tidak cepat ya. Makanya kami pendekatannya itu tetap melalui kepala kampung, tokoh-tokoh masyakat dan tokoh agama," kata Halik Malik, dokter relawan Dompet Dhuafa di kantor Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).
Menurutnya, tokoh masyarakat dan agama di Asmat memiliki pengaruh yang besar, sehingga warga Asmat mudah diedukasi.
"Jadi yang sudah punya akar yang kuat kan tokoh-tokoh agama, baik yang dari keuskupan maupun dari kelompok-kelompok dewan masjid, itu mereka sudah punya binaan masing-masing," terang Malik.
Edukasi dari para tokoh masyarakat dan agama ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah menjadi kerja sosial mereka (para tokoh masyarakat dan agama) untuk menunjang upaya pemerintah mengangkat harkat dan derajat masyarakat dari sisi kesehatan maupun dari sisi pendidikannya," tutupnya.
Kerja sama Dompet Dhuafa dengan para tokoh masyarakat dan agama di Asmat diwujudkan dalam Food Bank for Asmat, yang mencakup berbagai aspek seperti kesehatan, energi terbarukan, air bersih dan kemandirian ekonomi.