Donald Trump Baper Dipanggil "Tua" oleh Kim Jong Un

12 November 2017 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saling melempar ejekan dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa ejekan dari Korut ternyata mantap menghujam, membuat Trump baper (terbawa perasaan).
ADVERTISEMENT
September lalu, Korut mengeluarkan pernyataan berisi ejekan terhadap Trump. Dalam pernyataan itu, Korut menyebut Trump sebagai "mentally deranged U.S. dotard" atau "orang tua pikun yang keterbelakangan mental". Kata dotard lantas didengungkan oleh para pembenci Trump di Twitter.
Ejekan ini disampaikan Korut menyusul penghinaan Trump untuk Kim Jong Un. Dalam pidatonya di PBB, Trump menyebut Kim sebagai "Little Rocket Man", Si Pria Roket Kecil, setelah Pyongyang kembali melakukan uji nuklilr.
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
Rupanya ejekan "dotard" tersebut tidak bisa dilupakan oleh Trump. Melalui akun Twitternya, Trump mengeluhkan julukan tersebut.
Dalam twitnya, Trump seakan mengatakan ejekan seharusnya tidak mengincar fisik. Dia saja tidak pernah mengejek Kim dengan kata-kata "pendek dan gendut".
"Mengapa Kim Jong Un menghina saya dengan menyebut saya 'tua', padahal saya TIDAK PERNAH memanggilnya 'pendek dan gendut?' Baiklah, saya telah berusaha keras untuk berteman - dan mungkin suatu hari akan terwujud!" tulis Trump di akun Twitternya, Minggu (12/11).
ADVERTISEMENT
Twit ini ditulis Trump di sela KTT APEC di Vietnam dalam rangkaian tur Asia pertama Presiden AS itu.
Saling lempar ejekan sejatinya bukanlah hal remeh dalam hubungan kedua negara. AS berkali-kali mengancam akan membumihanguskan Korut jika negara itu tetap bersikeras membuat bom nuklir. Ancaman yang sama dilayangkan oleh Korut.
Perkara nuklir Korut menjadi salah satu topik utama dalam kunjungan Trump ke China, Korea Selatan, Jepang, Vietnam, dan Filipina dalam dua pekan terakhir. Trump seakan ingin menjamin negara-negara sekutunya itu aman dari ancaman Korut.
Untuk China yang merupakan sekutu Korut, Trump mencari dukungan Beijing untuk menambah sanksi dan embargo bagi Pyongyang. Tidak sia-sia, kunjungan Trump menghasilkan komitmen Presiden Xi Jinping untuk denuklirisasi Korut.
ADVERTISEMENT