Donald Trump: Penembakan Gereja Ulah Orang Gila

6 November 2017 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump di Aiea, Hawaii (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump di Aiea, Hawaii (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan penembakan di gereja Texas adalah ulah orang gila. Menurut Trump, tindakan ini tidak ada hubungannya dengan kepemilikan senjata api.
ADVERTISEMENT
"Banyak masalah gangguan jiwa di negara kami, tapi ini bukan masalah senjata api," kata Trump di sela agenda kunjungannya di Jepang, dikutip Reuters, Senin (6/11).
Komentar Trump ini disampaikan menyusul tewasnya 26 orang jemaat Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Wilson County, Texas, pada pelaksanaan kebaktian Minggu (5/11).
Belum terungkap motif pelaku yang diketahui bernama Devin P. Kelley, usia 26 tahun. Namun Trump mengatakan, pelaku memiliki "masalah kesehatan jiwa tingkat tinggi."
"Dia terbelakang," ujar Trump.
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
Berbagai media melaporkan Kelley pernah dipecat tidak hormat dari Angkatan Udara Amerika Serikat. Sebelumnya dia diadili di pengadilan militer akibat penyerangan terhadap kekasih dan anaknya.
Untuk mengenang para korban dalam peristiwa kali ini, Trump memerintahkan seluruh kantor pemerintah mengibarkan bendera setengah tiang.
ADVERTISEMENT
Trump dalam pernyataannya tersebut sekali lagi menafikan senjata api sebagai sumber malapetaka. Sejak kampanye pemilu presiden tahun lalu, Trump menolak segala bentuk pembatasan kepemilikan senjata api yang digaungkan oleh Barack Obama.
Sikap Trump ini muncul setelah dia mendapatkan dana bantuan kampanye sebesar lebih dari 30 juta dolar AS dari asosiasi produsen senjata api, National Rifle Association (NRA).
NRA telah melobi ketat Kongres dalam pelolosan larangan senjata api. Itulah sebabnya, selama delapan tahun memimpin Obama hanya mampu meneken dua peraturan terkait senjata api.