Donald Trump Terlibat Cekcok Panas dengan Wartawan CNN

8 November 2018 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump cekcok dengan wartawan CNN. (Foto:  Youtube/Raila Odinga vs Uhuru Kenyatta News)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump cekcok dengan wartawan CNN. (Foto: Youtube/Raila Odinga vs Uhuru Kenyatta News)
ADVERTISEMENT
Ketegangan terjadi di tengah konferensi pers Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Rabu (7/11). Trump terlibat cekcok panas dengan seorang jurnalis CNN, media yang memang dianggap musuh oleh pemerintah AS.
ADVERTISEMENT
Sejak awal kondisi konferensi pers tersebut memang tegang dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyerang Trump, dibalas Trump dengan jawaban yang sama menyerangnya. Sebelum tragedi cekcok terjadi, contohnya, seorang wartawan bertanya mengapa Trump menyukai Oprah Winfrey dan dijawab dengan merendahkan.
"Mengapa saya menyukai Oprah? Pertanyaan apa itu? Ada pelawak di sini," kata Trump.
Lalu muncul giliran jurnalis senior CNN Jim Acosta mengajukan pertanyaan. Trump sudah tahu dia akan mendapatkan pertanyaan berat. "Ini dia," kata Trump.
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
"Kau mengatakan karavan adalah sebuah invasi. Itu bukan invasi, tapi sekelompok migran yang berjalan dari Amerika Tengah. Mengapa kau mengatakan itu?" tanya Acosta yang berdiri tepat di depan mimbar Trump.
Karavan adalah sebutan untuk ribuan imigran dari negara-negara Amerika Tengah yang berjalan kaki untuk masuk ke Amerika. Trump menolak mereka masuk dengan kebijakan anti-imigran yang keras, termasuk menurunkan pasukan ke perbatasan.
ADVERTISEMENT
"Karena saya menganggapnya invasi. Mereka harus datang secara legal dan melalui proses," kata Trump dengan nada tinggi, sambil menunjuk Acosta dengan jarinya.
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
Acosta coba menyelak pertanyaan Trump, namun Presiden AS mencegahnya: "Tunggu!"
"Biarkan saya jalankan negara ini, dan kau menjalankan CNN," kata Trump sebelum memanggil stafnya untuk merebut mikrofon dari tangan Acosta.
Adegan berikutnya adalah berebut mikrofon antara Acosta dengan staf perempuan yang magang di Gedung Putih. Acosta menang, dia lantas melancarkan pertanyaan terakhir soal penyelidikan campur tangan Rusia.
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Jonathan Ernst )
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump cekcok dengan Jim Acosta (Foto: Reuters/Jonathan Ernst )
"Saya tidak peduli pada penyelidikan (campur tangan) Rusia, karena itu palsu," kata Trump sambil berupaya mengusir Acosta.
"CNN harus malu kamu bekerja untuk mereka. Kau orang yang kasar, buruk, dan seharusnya tidak bekerja untuk CNN," kata Trump.
ADVERTISEMENT
Dia lantas mengucapkan julukan terkenalnya untuk CNN, fake news. "Jika kau memberitakan fake news seperti yang sering dilakukan CNN, maka kau adalah musuh masyarakat," tutur Trump.
Trump lantas melanjutkan pertanyaan ke wartawan lainnya. Wartawan ini ternyata membela Acosta dengan mengatakan: "Untuk membela Jim, saya pernah bekerja dengan dia di Washington, dia adalah reporter cerdas."
Dibalas Trump: "Saya bukan fans kamu juga, sejujurnya. Kamu bukan yang terbaik. Kau ingin seperti dia?"
AFP melaporkan, akibat cekcok ini pemerintah AS mencabut izin meliput bagi Jim Acosta di Gedung Putih.
Jim Acosta, wartawan CNN (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Jim Acosta, wartawan CNN (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
"Gedung Putih menangguhkan izin reporter yang terlibat hingga pemberitahuan selanjutnya. Presiden Trump meyakini kebebasan pers dan berharap dan menyambut baik pertanyaan-pertanyaan sulit untuk dirinya dan pemerintahnya," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
ADVERTISEMENT
Sanders mengatakan Acosta menyakiti staf magang ketika berebut mikrofon. CNN langsung mengeluarkan pernyataan, mengatakan laporan Sanders itu bohong.
"Keputusan ini mengancam demokrasi dan negara ini layak untuk yang lebih baik. Jim Acosta mendapat dukungan penuh kami," ujar CNN.