Kepala BNPB Letjen Doni Monardo tiba di Human Remains Transit Lounge Bandara Sorkarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu (7/7)

Doni Monardo: Saya Kehilangan Sosok yang Membesarkan BNPB

8 Juli 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo tiba di Human Remains Transit Lounge Bandara Sorkarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu (7/7). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo tiba di Human Remains Transit Lounge Bandara Sorkarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu (7/7). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menegaskan, Sutopo Purwo Nugroho adalah sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi tanpa pamrih untuk negara.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Doni saat memberikan sambutan upacara pelepasan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB Sutopo Purwo Nugroho di TPU Sonolayu, Kecamatan Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7).
"Almarhum Sutopo bisa menjadi contoh kita semua yang mengorbankan semua jiwanya untuk bangsa dan negara," ujar Doni.
Sosok Sutopo selama hidupnya berjuang sembuh dari penyakit kanker paru. Sakit tersebut tak pernah dikeluhkan Sutopo. Ia tetap bekerja keras memberikan informasi pada masyarakat seputar kebencanaan.
"Sutopo sering melakukan analisa yang akurat dan memberikan masukan pada BNPB ketika ada musibah bencana serta penanganannya. Kami merasa kehilangan putra terbaik bangsa ini," kata dia.
Meninggalnya Sutopo ini mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak baik masyarakat kecil sampai pejabat tinggi negara seperti Presiden Jokowi. Bahkan masyarakat luar negeri juga ikut bersimpati di dunia maya.
ADVERTISEMENT
"Sutopo mampu memberikan analisa peristiwa yang terjadi, saran, dan masukan tentang apa yang perlu dilakukan saat situasi darurat. Saya sangat kehilangan sosok yang membesarkan nama BNPB," kata dia.
Ia menjelaskan, terkait penyakit kanker paru stadium 4B yang diderita Sutopo sejak tahun 2017, telah diberikan pengobatan terbaik. Dokter terbaik di Indonesia sudah dikerahkan, tetapi tidak bisa menolong.
"Termasuk keinginan BNPB dan keluarga yang memberangkatkan Sutopo ke salah satu rumah sakit kanker terbaik di Asia RS Modern Guangzhou, Tiongkok, sudah kami lakukan. Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada Minggu kemarin," kata dia.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten