Dorong Prabowo Capres, Fadli Sebut RI Butuh Pemimpin seperti Putin

30 Maret 2018 20:52 WIB
Ilustrasi Vladimir Putin (Foto: vborodinova /Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vladimir Putin (Foto: vborodinova /Pixabay)
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra terus menyuarakan Ketua Umum mereka Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2019. Meski, hingga saat ini belum ada jawaban pasti dari Prabowo karena pertimbangan koalisi hingga urusan logistik.
ADVERTISEMENT
Di tengah upaya itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, menggulirkan pandangan bahwa Indonesia jika ingin bangkit, perlu pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: Berani, visioner, cerdas, berwibawa, enggak banyak utang, enggak planga-plongo," ucap Fadli Zon melalui akun Twitternya, Jumat (3/3).
Cuitan itu menuai reaksi dari di lini masa Twitter. Salah satunya dari pengamat politik Yunarto Wijaya. "Gimana sekalian kayak Stalin dan Lenin yang utang luar negerinya pasti lebih kecil," sindir Direktur Eksekutif Charta Politika itu.
Putin yang menjabat sebagai Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012, dikenal sebagai salah satu pemimpin yang disegani di dunia. Dia sebelumnya menjadi Perdana Menteri tahun 1999-2000, Presiden pada 2000-2008, dan Perdana Menteri tahun 2008-2012.
ADVERTISEMENT
Sementara soal pencapresan Prabowo di 2019, seluruh DPD Gerindra di Indonesia telah mendeklarasikan Prabowo sebagai capres. Namun Prabowo baru akan menjawab desakan itu pada 11 April 2018.
"Secara internal sih ya firm (maju capres), enggak ada masalah. Kita sudah bicara juga," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3).
"Kemarin juga kami berbincang-bincang, berkomunikasi cukup lama untuk mendiskusikan keadaan ya dan sekarang ini (Indonesia) membutuhkan orang yang mampu untuk memimpin Indonesia menjadi lebih baik," tegas dia.
Fadli Zon  (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Sementara, pengurus Gerindra yang juga Wagub DKI, Sandiaga Uno, menyebut salah satu yang jadi pertimbangan Prabowo untuk maju di Pilpres adalah koalisi yang belum ada satu pun resmi memberikan dukungan.
"Dari teman-teman menyampaikan aspirasi. Tapi Pak Prabowo bilang Gerindra tak bisa sendiri. Gerindra harus membangun koalisi," ujar usai pertemuan di rumah Prabowo, Senin (26/3).
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo berkali-kali menyampaikan bahwa jangan gede rumongso, jangan berasa sudah besar Gerindra. Gerindra harus membangun komunikasi dengan mitra-mitra dan diharapkan Gerindra bisa mendengar aspirasi rakyat dan apa yang diinginkan masyarakat," imbuhnya.
Peta Pilpres 2019. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Pilpres 2019. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)