DPRD DKI Akan Bentuk Pansus Proyek LRT karena Biaya Pembangunan Besar

16 April 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (Pansus) untuk pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT). Pansus itu nantinya akan bertugas mengevaluasi pembangunan LRT tahap pertama.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menjelaskan, perlu ada tim khusus yang mengevaluasi pembangunan LRT tahap pertama, sebab biaya pembangunannya besar. Hasil evaluasi penting dianalisis, sebelum masuk ke pembangunan tahap kedua.
"Ada rencana DPRD, beberapa kawan mengusulkan adanya pansus LRT, karena kan mau dibangun fase kedua. Kami melihat di fase pertama rasanya terlalu mahal dibanding dengan LRT yang lain," ujar Taufik di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (16/4).
M Taufik Wakil Ketua DPRD DKI  (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M Taufik Wakil Ketua DPRD DKI (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Taufik melanjutkan, biaya pembangunan LRT tahap kedua nanti juga akan dibandingkan dengan biaya pembangunan serupa di sejumlah wilayah lainnya. Hasil perbandingan itu kemudian akan dibahas lebih lanjut oleh DPRD.
"Kita juga (ada) bandingannya, LRT yang di atas, Cibubur, sama juga di bawah harganya sangat jauh. Ini kan Rp 1,2 triliun lebih ini. Setiap satu kilometer, di tempat luar kota itu yang di atas cuma sekitar Rp 600 miliar. Jadi saya kira perlu ada diskusi panjang," papar Taufik.
ADVERTISEMENT
Taufik berharap dengan adanya pembentukan Pansus tersebut, anggaran pengeluaran pembangunan LRT dapat ditekan jauh lebih efisien. Ia tak ingin besaran anggaran itu nantinya justru membenani masyarakat.
"Sehingga fase kedua itu, kita haurs efisienkan untuk anggaran, karena ujungnya rakyatnya juga yang akan membebani biaya itu. Saya kira Pansus itu jangan kemudian dianggap momok," kata Taufik.
"Itu (Pansus) bisa saja untuk memberikan panduan kepada Pemda bahwa pada pembangunan fase kedua mesti begini, mesti begini begitu," tutupnya.