DPRD Terima LKPJ APBD Pemprov DKI dengan Catatan

23 Juli 2018 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat DPRD DKI dengan SKPD Pemprov DKI (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat DPRD DKI dengan SKPD Pemprov DKI (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
DPRD DKI Jakarta menerima Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD Pemprov DKI 2017. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan persetujuan tersebut masih dengan beberapa catatan.
ADVERTISEMENT
“Bukan masalah diterima, ini kan melihat dengan catatan juga mereka supaya di rapat pimpinan gubernur disampaikan Pak Sekda,” kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (23/7).
Prasetyo menjelaskan bahwa penilaian yang dilakukan pihaknya ke Pemprov sudah sesuai dengan data. Apalagi kata Prasetyo partai pendukung Pemprov DKI juga ikut menilai.
“Ini kan nggak bisa dihambat, teman-teman kan detail semua fraksi, apalagi partai pendukung Pemprov DKI mengkoreksi juga, fair kan bukan masalah move on nggak move on,” ujar Prasetyo.
Sementara itu Sekda DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan pihaknya akan membahas beberapa catatan yang diberikan oleh DPRD DKI. Saefullah menjelaskan beberapa yang menjadi sorotan adalah program rumah DP 0 rupiah yang belum juga berjalan dibeberapa tempat.
ADVERTISEMENT
“Misalnya arahan gubernur ini DP 0, harus ada beberapa lokasi yang bisa dikerjakan dan selesai dalam 2018. Bukan hanya pondok kelapa tapi beberapa DP 0 ini misalnya dia yang di atas depo LRT Pengangsaan Dua,” terang Saefullah.
Selain DP 0 rupiah, ada juga KJP Plus yang menjadi sorotan. Saefullah mengakui serapan anggaran yang belum sesuai banyak dikritik oleh DPRD DKI. Menurutnya ia akan mencermati dinas-dinas terkait penyebab tersebut termasuk adanya proyek yang gagal lelang.
“Akan jadi catatan, tadi kan dari tiga halaman dari satu komisi itu kan jelas ya. kita lagi cermati, ini SKPD kegiatan mereka menentukan besarannya, kegiatannya, mereka yang melakukan lelang. Mereka yabg memulai saya yang bikin ini, silahkan, pentingnya apa, silahkan buat,” tutur Saefullah.
ADVERTISEMENT
“Kemudian mereka gagal lelang karena berbagai alasan tadi ya nanti mau cermati apakah ini disengaja, atau memang betul-betul gagal lelang,” tutup Saefullah.