Driver Uber Pilih Ikut Go-Jek Ketimbang Grab: Syarat Lebih Mudah

2 April 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrian driver Uber di Kantor Go-Jek, Condet. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrian driver Uber di Kantor Go-Jek, Condet. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah kantor Go-Jek di Cilandak didatangi ribuan driver Uber pada Minggu (1/4), hari ini antrean para driver Uber juga ditemui di kantor Go-Jek di Condet, Jakarta Timur. Mereka menyerbu kantor Go-Jek lantaran ingin menjadi driver ojek online milik Nadiem Makarim itu, setelah Grab secara resmi mengakuisisi Uber.
ADVERTISEMENT
Driver Uber tersebut mulai berdatangan kantor Go-Jek Condet sejak pukul 07:30 WIB. Antrean tersebut terlihat sampai keluar ke bahu jalan. Beberapa driver Uber yang masih mengenakan jaket oranye terlihat berkerumun, sambil memperbincangkan syarat yang dibutuhkan untuk bergabung menjadi mitra Go-Jek.
Syarat yang mereka bawa berupa SIM, KTP, dan STNK kendaraan aktif. Keinginan berpindah dari Uber ke Go-Jek itu disampaikan salah satu driver, Suroso (43). Padahal, ia baru dua bulan bergabung dengan Uber.
“Ini dalam rangka Uber yang sudah diakuisisi sama Grab, nanti tanggal 8 (April) sudah enggak ada Uber, mumpung Go-Jek buka kesempatan ya saya ambil saja,” ucap Suroso di lokasi, Senin (4/2).
Antrian driver Uber di Kantor Go-Jek, Condet. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrian driver Uber di Kantor Go-Jek, Condet. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Banyak di antara driver tersebut memilih Go-Jek karena persyaratan untuk bergabung terbilang mudah. Hal ini diungkapkan oleh Alif (26), salah seorang driver Uber yang mengaku sudah bertahun-tahun menjalani kemitraan dengan Uber.
ADVERTISEMENT
“Kalo daftar Go-Jek gampang, tinggal bawa KTP, SIM, dan surat kendaraanbBermotor yang aktiflah tentu saja," ucap Alif.
Sementara itu, untuk bisa menjadi driver Grab, kata Alif, persyaratan yang harus dipenuhi cukup sulit. Apalagi, driver juga harus top up saldo sebanyak Rp 100 ribu.
"Kemarin beberapa anggota sudah mencoba ke kantor Grab di Benhil, Jakarta Pusat, tetapi harus bawa SKCK, SIM, KTP yang asli, dan kita harus top up Rp 100 ribu, dan langsung ada safety riding. Dua kali safety riding gagal, maka hangus uangnya,” jelas dia.
Hal tersebut juga dikeluhkan oleh Andre karena Grab tidak langsung menerima driver Uber di dalam kemitraannya. “Harusnya sih terima langsung, soalnya kita kan dibeli sama Grab,” kata Andre.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan pendaftaran dengan menunjukkan beberapa surat, para driver ini akan diberikan jaket hijau Go-Jek dan diminta untuk mengambil helm di kantor Go-Jek di Cilandak, Jakarta Selatan.
Perusahaan transportasi Uber telah melepaskan bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab. Hal ini mengakibatkan Grab berhak mengambil alih seluruh operasional Uber di seluruh Asia Tenggara, termasuk layanan di dalamnya.
CEO Uber, Dara Khosrowshahi, sendiri akan bergabung dengan jajaran direksi dari Grab. Uber akan menjadi pemegang saham terbesar di Grab dengan besaran 27,5 persen.