Dua Anak Usaha BUMN Akan IPO Bulan Ini

12 November 2017 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Fund online. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Fund online. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Mandiri Sekuritas pada tahun ini akan mengantarkan lima perusahaan yang ingin melakukan pencatatan perdana sahamnya melalui skema Initial Public Offering (IPO). Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto, dari kelima perusahaan tersebut Mandiri Sekuritas telah mengantarkan dua perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara tiga perusahaan lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.
"IPO sudah dua, PT Hartadinata Abadi Tbk dan PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF). Yang udah publish juga kan tiga anak perusahaan, PT PP Presisi, PT Wijaya Karya Gedung, dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI)," kata Heru dalam acara Media Gathering Mandiri Sekuritas, di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/11).
Adapun ketiga anak usaha yang sudah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai underwriter adalah anak perusahaan-perusahaan anak usah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rencananya, pada pekan depan sudah ada perusahaan yang akan melantai di pasar modal Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kayanya minggu depan ada public expose, pokoknya yang kedua itu bulan ini (WIKA Gedung dan PT PP Presisi) tanggal pastinya saya lupa, Jasa Armada Indonesia itu Desember," katanya.
PT Wika Gedung menargetkan meraih perolehan dana sekitar Rp 1,3 triliun dari hasil IPO. Nantinya, perusahaan yang bergerak bidang industri konstruksi hingga pengembangan kawasan tersebut menawarkan sebanyak 2,87 miliar saham atau setara 30%, dengan kisaran harga Rp 290-456 per saham.
Sementara PT PP Presisi akan melepas paling banyak 23% sahamnya kepada publik. Dengan skema tersebut perusahaan yang di bidang pekerjaan sipil ini menargetkan bisa meraih dana segar Rp 1,8 triliun dengan harga saham yang ditawarkan sekitar Rp 430 per saham.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, adalah JAI, dalam aksi korporasinya ini perseroan berencana untuk menerbitkan 30% sahamnya kepada publik. Menurut Heru anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) akan melancarkan aksi korporasinya di akhir tahun.
"Yang udah final (target yang diraih) dua perusahaan, WIKA Gedung sama PP Presisi sekitar Rp 1 triliun. Kalau satu lagi tunggu hasil book building," ujarnya.