Dua Mahasiswa yang Hilang di Asrama Papua Surabaya Sudah Dipulangkan

3 Desember 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana, Jakarta, Kamis (2/8). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana, Jakarta, Kamis (2/8). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua mahasiswa yang sempat dikabarkan hilang usai aksi demo Aliansi Mahasiswa Papua sudah dipulangkan. Koordinator Kontras Surabaya Fatkhul Khoir menjelaskan, keduanya sebenarnya tidak hilang, namun tengah berada di dalam Asrama Mahasiswa Papua saat penggerebekan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang hilang. Tadi malam sudah dipulangkan ke kota masing-masing. Kalau dua mahasiswa yang hilang, ternyata ada di polres dan sudah dipulangkan. Mahasiswa asal Surabaya, namun waktu diamankan berada di Asrama Papua," jelas Fatkhul di kantor Kontras Surabaya, Senin (3/12).
Fatkhul menjelaskan, kedua mahasiswa tersebut adalah mahasiswa Teknil Sipil Universitas Surakarta Arifin Agung Nugroho dan mahasiswa ITS Fachri Syahrasad. Arifin merupakan warga Karanganyar, sedangkan Fachri tercatat sebagai warga Surabaya.
Menurut Fatkhul, kejadian itu bermula saat ratusan personel polisi tiba-tiba mendatangi asrama setelah aksi damai yang digelar Aliansi Mahasiwa Papua usai, Sabtu (1/12) malam. Petugas kemudian membawa 233 mahasiswa, termasuk Fachri dan Arifin, ke Mapolrestabes Surabaya.
Pasport Warga Australia yang Ikut Demo Papua Merdeka di Surabaya (Foto: beritajatimcom)
zoom-in-whitePerbesar
Pasport Warga Australia yang Ikut Demo Papua Merdeka di Surabaya (Foto: beritajatimcom)
Tak hanya itu, polisi juga membawa seorang warga negara Australia yang kebetulan tengah berada di asrama tersebut. Fatkhul mengungkapkan, WNA tersebut merupakan rekan salah seorang mahasiswa yang tengah berlibur.
ADVERTISEMENT
"Untuk WNA, itu menurut informasi kami, sedang berlibur dan berada di asrama. Dia jadi teman salah satu mahasiswa. Satu orang saja WNA dan sudah dibantu urusannya dengan keimigrasian," kata Fatkhul.
Sementara, menurut Fatkhul, seluruh mahasiswa sudah dipulangkan pada Minggu (2/12) petang usai diperiksa bergantian. Untuk itu, Fatkhul memastikan peristiwa ini sudah sepenuhnya berakhir.
"Mereka ini hanya ingin berjalan aksi damai peringatan kemerdekaan West Papua setiap 1 Desember saja. Izin sudah dilayangkan ke Polda Jatim sejak 27 Oktober. Ini semua sudah selesai," pungkasnya.