Dua Penyuap Aspidum Kejati DKI Segera Disidang

27 Agustus 2019 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka kasus suap Kejati Sendy Perico tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka kasus suap Kejati Sendy Perico tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
KPK telah merampungkan berkas penyidikan dua tersangka kasus dugaan suap penanganan perkara di Kejaksaan Tinggi DKI. Kedua tersangka itu ialah Sendy Perico dan Alvin Suherman. Mereka diduga menyuap Agus Winoto selaku Aspidum Kejati DKI.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, dilakukan pelimpahan berkas, barang bukti, dan tersangka," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (27/9).
Saat ini, jaksa penuntut umum KPK sedang menyusun surat dakwaan kedua tersangka. Rencananya, kedua tersangka itu akan disidang di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Rencana sidang akan dilakukan di PN Jakarta Pusat," kata Febri.
Pengacara Alvin Suherman berada di dalam mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.
Dalam perkara ini, Agus diduga menerima suap sebesar Rp 200 juta. KPK menduga suap diberikan oleh Sendy Perico melalui Alvin Suherman yang merupakan pengacaranya. Suap itu diduga terkait penanganan pengurusan perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Suap diduga terkait penanganan perkara Sendy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tahun 2019. Perkara yang dihadapi Sendy di Pengadilan itu yakni penipuan dan pelarian uang investasi sebesar Rp 11 miliar, oleh seseorang.
ADVERTISEMENT
Sendy dan Alvin lalu menyiapkan uang untuk diserahkan kepada jaksa sebelum membacakan tuntutan di PN Jakbar pada 1 Juli mendatang. Tujuannya, agar jaksa memperberat tuntutan kepada pihak yang berperkara dengan Sendy tersebut. Jaksa rencananya akan menuntut pihak yang menipu Sendy itu selama 2 tahun.
Namun, saat proses persidangan tengah berlangsung, Sendy dan pihak yang berperkara dengannya itu akhirnya berdamai. Setelah proses perdamaian rampung, pada 22 Mei 2019, pihak yang ia tuntut meminta kepada Sendy agar tuntutannya hanya satu tahun. Sendy sepakat.
Untuk mewujudkan kesepakatan itu, Sendy dan Alvin kembali mendekati jaksa melalui seorang perantara. Kemudian, perantara itu meminta Alvin menyiapkan uang Rp 200 juta dan dokumen perdamaian jika ingin tuntutannya berkurang menjadi satu tahun.
ADVERTISEMENT
Alvin dan Sendy menyanggupi permintaan tersebut, dan berjanji menyerahkan syarat-syarat tersebut Jumat, 28 Juni 2019. Sebab, rencananya, pembacaan tuntutan akan dilakukan pada Senin, 1 Juli 2019.
Selanjutnya, Jumat (28/6) pagi, Sendy memberikan uang Rp 200 juta melalui orang kepercayaannya kepada Alvin di sebuah pusat perbelanjaan di Kelapa Gading. Uang tersebut dibungkus dalam tas kresek berwarna hitam.
Setelah memegang uang dan dokumen perjanjian damai, Alvin selanjutnya bertemu Kasubsi Penuntutan Kejati DKI, Yadi Herdianto, di pusat perbelanjaan yang sama. Uang dan syarat itu kemudian diberikan kepada Yadi untuk diserahkan ke Agus Winoto. Namun kemudian usai penyerahan uang, KPK langsung melakukan OTT.