Dua Perempuan Indonesia Siap Mendaki Puncak Tertinggi Dunia

5 April 2018 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendakian Gunung Everest (Foto: dok. Mahitala UNPAR)
zoom-in-whitePerbesar
Pendakian Gunung Everest (Foto: dok. Mahitala UNPAR)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Everest adalah gunung tertinggi yang ada di dunia. Berdiri gagah setinggi 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl), perjalanan menuju puncaknya adalah mimpi bagi semua pendaki gunung di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali untuk Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari. Dua perempuan yang tergabung dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) ini sedang menjalani mimpi mereka untuk bisa menancapkan Bendera Merah Putih di Puncak Sagarmatha --Bahasa Nepal untuk Gunung everest yang artinya Dwi Langit.
Bukan sekedar mendaki tentunya, dua wanita 24 tahun ini dalam misi menyelesaikan trek seven summits alias tujuh puncak tertinggi di tujuh benua --sering disalahartikan sebagai tujuh puncak tertinggi di dunia.
Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Kamis (29/3), sudah hampir satu pekan mereka berada di Nepal berdasar rilis yang diterima kumparan. Saat ini mereka sedang menjalankan program aklimatisasi --proses penyesuaian tubuh pada ketinggian tertentu--ke Danau Gosaikunda yang berada pada ketinggian 4.380 mdpl.
ADVERTISEMENT
Rencananya Dimitri dan Mathilda akan mencapai Puncak Gunung Everest antara 14-18 Mei mendatang --bergantung pada cuaca dan kondisi alam.
Menyelesaikan trek seven summits adalah sebuah pencapaian besar. Apalagi sampai saat ini baru ada delapan orang Indonesia yang menyelesaikan pendakian ini. Dari delapan orang, semuanya laki-laki. Sehingga jika berhasil menyelesaikan pendakian ini, mereka akan menjadi dua orang wanita Indonesia pertama di tujuh puncak tertinggi di tujuh benua.
Sekarang gunung terakhir menghadang dan menunggu untuk mereka daki. Meski begitu perjalanan ini tidak akan mudah. Tercatat 288 orang telah meninggal dalam upaya mendaki Gunung Everest pada rentang tahun 1924-2017. Bukan saja karena beratnya medan namun juga karena oksigen yang akan terus menipis --kurang lebih hanya 1/3 jika dibandingkan dengan yang bisa kita hirup dengan bebas sekarang ini-- seiring dengan pendakian pada ketinggian tertentu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Tim WISSEMU telah berhasil mendaki enam gunung tertinggi di enam lempeng benua berbeda yaitu, Gunung Carstensz Pyramid, Papua, (4.884 mdpl) pada 13 Agustus 2014; Gunung Elbrus, Rusia, (5.642 mdpl) pada 15 Mei 2015; Gunung Kilimanjaro, Tanzania, (5.895 mdpl) pada 24 Mei 2015; Gunung Aconcagua, Argentina (6.962 mdpl) pada 30 Januar 2016; Gunung Vinson Massif, Antartika (4.892 mdpl) pada 5 Januari 2017; Gunung Denali, AS, (6.190 mdpl) pada 2 Juli 2017.