news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dua Srikandi Indonesia Siap Menapakkan Kaki di Puncak Everest

21 April 2018 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hilda dan Deedee bersama WISSEMU (Foto: WISSEMU)
zoom-in-whitePerbesar
Hilda dan Deedee bersama WISSEMU (Foto: WISSEMU)
ADVERTISEMENT
Menjulang dengan ketinggian 8.848 meter di atas perumukaan laut (mdpl), Gunung Everest adalah puncak gunung tertinggi di dunia. Hal inilah yang membuat, setiap pendaki pasti pernah menyematkan mimpi untuk menapakkan kaki di puncaknya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) dan Mathilda Dwi Lestari (Hilda). Dua perempuan tangguh yang tergabung dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) sebentar lagi akan mewujudkan mimpi mereka.
Saat ini keduanya sudah berada di Everest Base Camp (EBC) di ketinggian 5.200 mdpl. Rencananya, WISSEMU akan menghabiskan tujuh hari di EBC--tempat yang disebut-sebut sebagai titik awal pendakian Everest. Selama di EBC, WISSEMU akan mematangkan seluruh persiapan.
"Mulai dari penggunaan crampon, ice axe, sampai dengan pengaplikasian tali - temali dan segala persiapan lain untuk menunjang keselematan," demikian penjelasan WISSEMU dalam rilis yang diterima kumparan (kumparan.com), Sabtu (21/4).
Hilda dan Deedee bersama WISSEMU (Foto: WISSEMU)
zoom-in-whitePerbesar
Hilda dan Deedee bersama WISSEMU (Foto: WISSEMU)
Sebelum menyusuri setiap jengkal Everest, dua perempuan yang masih aktif di Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini, sudah terlebih dulu menyambangi enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lain. Yang lebih membanggakan, keduanya merupakan tim perempuan Indonesia pertama yang berhasil mencapai Gunung Denali (6.190 mdpl) di Alaska dan Puncak Gunung Vinson Massif (4.190 mdpl) di Antartika.
ADVERTISEMENT
Menurut Hilda, ia merasa senang karena bisa mewujudkan mimpinya. Terlebih ia akan mendaki bersama dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama.
“Akhirnya kami sampai EBC. Artinya semua akan jadi lebih berasa„real. Everest akan kelihatan tiap hari,suasananya udah masuk wilayah dengan ketinggian di atas 5.000an (mdpl), bersama dengan orang-orang di sekitar yang punya tujuan sama untuk bisa sampai di Puncak Gunung Everest,” ujar Hilda.
Sebelumnya, Deedee dan Hilda, dilepas dari Bandara Soekarno Hatta pada Kamis, 29 Maret 2018. Sebelum sampai di EBC, WISSEMU sempat mengunjungi Potala Palace yang merupakan bangunan utama dari Lhasa (kota tradisional Tibet) yang berada tepat di pusat kota Tibet. Bukan cuma berhenti di situ, tim juga mengunjungi Biara Sera yang merupakan tempat belajar tradisi Buda Mahayan utama yang didirikan pada 1419.
ADVERTISEMENT