Dubes China Sebut Ada Terorisme dan Gerakan Separatis di Xinjiang

28 Desember 2018 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiaomi Xien (kiri) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) menghadiri keterangan pers terkait pertemuan di Kantor Pusat PP Muhanmadiyah, Cikini, Jakarta Pusat (28/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiaomi Xien (kiri) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) menghadiri keterangan pers terkait pertemuan di Kantor Pusat PP Muhanmadiyah, Cikini, Jakarta Pusat (28/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dubes China untuk Indonesia, Xiao Xien, berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berbicara dengan petinggi Muhammadiyah untuk memberikan penjelasan kondisi di Xinjiang soal kekerasan yang dialami masyarakat Uighur. Xien menegaskan, kondisi Xinjiang saat ini dalam keadaan kondusif.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat masyarakat Indonesia sangat memperhatikan situasi Xinjiang, kami bersedia meningkatkan komunikasi dan pertukaran masyarakat dengan berbagai negara supaya mereka tahu kondisi sebenarnya di sana," kata Xien di Kantor Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
"Saya jelaskan, situasi sebenarnya di Xinjiang ini secara umum baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial berbagi masyarakat berbagai suku, termasuk suku Uighur sangat menikmati kehidupan dan kebebasan beragama," lanjutnya.
Namun, Xien mengakui ada beberapa masalah yang terjadi di Xinjiang seperti masalah terorisme dan gerakan separatis yang menjadi ancaman bagi keamanan dan kestabilan sosial. Ia mengatakan pemerintah China khususnya di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang telah melakukan upaya pencegahan.
"Daerah Otonomi Uighur Xinjiang mengambil langkah deradikalisasi salah satunya dengan cara melakukan program pendidikan dan pelatihan, ini dinilai sangat sukses," ucap Xien.
Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiaomi Xien (tengah) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) menghadiri keterangan pers terkait pertemuan di Kantor Pusat PP Muhanmadiyah, Cikini, Jakarta Pusat (28/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiaomi Xien (tengah) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) menghadiri keterangan pers terkait pertemuan di Kantor Pusat PP Muhanmadiyah, Cikini, Jakarta Pusat (28/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Xien menambahkan, banyak masyarakat yang mendapat informasi tidak benar mengenai pelatihan itu. Ia menegaskan, pelatihan yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok ini adalah dengan cara memberikan berbagai macam pelatihan agar masyarakat di Xinjiang dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Salah satu tujuan utama membuka lembaga tersebut adalah menyediakan program pelatihan dan vokasi secara gratis dan sukarela kepada masyarakat yang rentan terhadap ancaman itu. Kursus yang disediakan oleh lembaga pelatihan itu termasuk cara memproduksi pengolahan makanan, perakitan produk elektronik, percetakan, kesehatan, dan lain sebagainya," jelas Xien.
"Pelatihan itu sukarela dan tentu selama itu dapat gaji, kemudian setelah lulus mereka akan direkomendasikan ke perusahaan lokal sesuai dengan keterampilan mereka, jadi mereka dapat menikmati kehidupan yang lebih baik," tegas Xien.