Dubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak Pantas

13 Februari 2019 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menegaskan pemerintah negaranya tak turut campur terhadap pemilu Indonesia. Komentar tersebut merespons munculnya sebutan "propaganda Rusia" jelang pilpres April mendatang.
ADVERTISEMENT
Vorobieva menegaskan, penggunaan istilah propaganda Rusia -- yang sempat terlontar dari mulut Jokowi saat berpidato sebagai capres -- tidak pantas untuk diucapkan. Sebab, propaganda Rusia tidak pernah ada.
“Penggunaan istilah 'propaganda Rusia' tidak pantas, karena itu palsu dan tidak berdasarkan realitas, itu hoaks,” kata Vorobieva saat menggelar press briefing di kediamannya di Jakarta, Rabu (13/2).
Menurut Vorobieva, istilah propaganda Rusia pertama kali dicetuskan oleh Amerika Serikat pada pemilihan umum 2016. Sama kejadiannya dengan Indonesia, pada saat itu Rusia disebut memiliki keterlibatan dalam pemilu di Negeri Paman Sam.
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Darin Atiandina/kumparan
“Dan ini tidak punya bukti atau dasar faktanya, istilah ini diperkenalkan oleh Amerika Serikat dan jelas palsu,” ujarnya.
“Saya nyatakan berulang kali bahwa pemilu adalah kebijakan yang tegas, Rusia tidak akan mengintervensi politik domestik di negara mana pun, terutama di pemilihan umum, kita tidak punya niat melakukan itu, ” kata Vorobieva.
ADVERTISEMENT
Vorobieva juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih selektif. Pasalnya, berita palsu bisa berasal dari sumber mana saja dan ia memastikan bahwa bukan Rusia yang berada di balik berita bohong itu.
“Kalau kita lihat apa yang terjadi di dunia, berita palsu dan hoaks yang beredar di media massa dan internet, tidak bersumber pada Rusia. Sumbernya berasal dari sumber yang berbeda, dan ini sudah dibuktikan berulang kali,” ujar Vorobieva.
Joko Widodo. Foto: Yudhistira Amran/kumparan
Sebelumnya, capres nomor urut 01, Jokowi, dalam pidatonya melontarkan istilah propaganda Rusia di acara pertemuan dengan pengusaha kayu dan mebel di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
Ucapan Jokowi itu ditujukan kepada lawan politiknya yang dianggap menggunakan metode propaganda Rusia atau yang disebut dengan The Russian Firehose of The Falsehood.
ADVERTISEMENT
“Teori proaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya, masyarakat menjadi ragu,” ujar Jokowi.