Dugaan Percobaan Penculikan Siswi SD di Bantul Resahkan Warga

20 September 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SD 2 Banjarharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD 2 Banjarharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta diresahkan dengan kabar dugaan percobaan penculikan yang menimpa salah seorang siswi kelas 2 SD 2 Banjarharjo, Muntuk. Kepala SD 2 Banjarharjo, Suprapto, membenarkan kabar dugaan percobaan penculikan yang terjadi pada Rabu (18/9) lalu.
ADVERTISEMENT
Suprapto menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pada saat istirahat sekolah. Penjaga sekolah saat itu sudah membunyikan bel tanda masuk, namun siswi berinisial P tersebut masih berada di warung untuk membeli buku. Saat berjalan menuju ke sekolah itulah peristiwa terjadi.
“Pulang dari beli buku dia ketemu kendaraan dari selatan, mobil boks putih. Katanya ditarik-tarik gitu terus yang satu pintu di belakang sudah dibuka. Tapi dia berontak sampai bajunya sobek,” kata Suprapto saat ditemui di SD 2 Banjarharjo, Dlingo, Bantul, Jumat (20/9).
Kepala SD 2 Banjarharjo, Suprapto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suprapto yang pada hari itu tengah rapat di Kabupaten Bantul mendengar peristiwa tersebut dari salah seorang guru. P kemudian masuk ke dalam ruang guru dan menceritakan peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
“Masuk ruangan sama Bu Wiwit (guru) itu belum ada rasa takut hanya bilang ditarik-tarik dan sebagainya. Yang narik katanya laki-laki,” ujarnya.
Ketika guru tersebut mengecek mobil yang dimaksud P sudah tidak ada. Namun, berdasarkan informasi yang Suprapto terima ada wali murid yang sempat melihat kejadian tersebut. Akan tetapi hingga saat ini belum diketahui siapa wali murid tersebut.
“Ada wali yang melihat teriak-teriak tapi tak tunggu sampai sekarang nggak berani ngomong siapa tapi, mungkin takut. Jam 10 itu kan ada wali yang jemput kelas 1. Tapi saya tanya-tanya wali itu siapa tapi tidak ada yang berani mengatakan,” katanya.
Suasana SD 2 Banjarharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suprapto sendiri mengaku belum bisa memastikan kebenaran cerita P lantaran minimnya saksi. Namun dari cerita P yang tetap konsisten, Suprapto yakin anak didiknya tidak berbohong.
ADVERTISEMENT
“Kalau anak itu bohong kan jawabannya berbeda, tapi ini sama. Jadi ceritanya sama dari cerita kejadian pertama sampai saat ini,” katanya.
Setelah kemarin sempat tidak masuk, saat ini P sudah kembali bersekolah. “Sekarang sudah masuk tadi pagi kemarin libur. Alhamdulillah saya datang ke rumahnya saya bujuk satu dua jam-an, saya ke sana saya beri tahu keamanan saya yang jaga. Saya bilang ke ibunya kalau anaknya belajar nanti ditungguin di luar,” katanya.
Suasana SD 2 Banjarharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pantauan kumparan di sekolah, para wali murid tampak ramai di sekolah. Jika biasanya mereka datang untuk menjemput saja kali ini ketika istirahat pun wali murid datang ke sekolah.
“Ya biasanya banyak yang nunggu waktu jam pulang. Kalau sekarang belum jam pulang sudah nunggu. Jadi resah. Anak saya kelas 3,” kata Verawati salah seorang wali murid.
ADVERTISEMENT
Zuhri, wali murid lain mengatakan beberapa anak merasa takut sehingga meminta ditunggu oleh orangtuanya. Jadi tidak mengherankan meski kegiatan belajar mengajar berlangsung orangtua tetap berada di lingkungan sekolah.
Suasana SD 2 Banjarharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dengan kejadian itu dari masyarakat lebih waspada. Sebagian, beberapa anak minta ditungguin orangtuanya,” ujarnya.
Terkait peristiwa ini, Polsek Dlingo masih terus melakukan penyelidikan. Selain itu peran Bhabinkamtibmas juga lebih ditingkatkan untuk menciptakan rasa aman.
“Kasus tersebut masih kita selidiki,” kata Kanit Reskrim Polsek Dlingo, Aiptu Yuwana.