Duka di Balik Perayaan HUT ke-275 Kota Surabaya

31 Mei 2018 16:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-275 yang jatuh pada tanggal 31 Mei, diisi dengan konsep acara yang sederhana namun meriah, melibatkan ratusan anak dan pelajar di Taman Surya, Surabaya. Tamu dan peserta undangan tetap merayakan hari ulang tahun tersebut, meski beberapa waktu lalu Surabaya baru saja dirundung duka akibat teror bom.
ADVERTISEMENT
Acara berkonsep resepsi itu dihadiri seluruh jajaran Pemkot Surabaya dan seluruh Forkopimda Kota Surabaya, para veteran, dan tamu undangan. Resepsi dibuka dengan pembacaan sejarah singkat Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Surabaya.
Diiringi gamelan Jawa dan orkestra pelajar, acara juga diisi dengan tarian dari 275 bocah yang menarikan tari Remo. Jumlah itu diambil dari Hari Jadi Kota Surabaya yang hari ini memasuki usia ke-275.
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Kemeriahan tak berhenti sampai di situ, sebab acara berikutnya adalah penampilan opera 'Surabaya Ceria'. Anak-anak berprestasi di Kota Surabaya tampil memakai baju sesuai keahlian atau bakatnya masing-masing.
Ada juga yang mengenakan baju sesuai agama yang dianut. Mereka terlihat akrab sambil bergandeng tangan, sehingga keberagaman sangat terasa dalam resepsi yang dikemas secara sederhana itu.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga memberikan 102 penghargaan kepada masyarakat dan para tokoh yang dinilai mendukung perkembangan Kota Surabaya.
Di awal sambutannya, Risma mengungkapnya rasa duka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban musibah bom Surabaya. Sebab para korban sudah tidak bisa menikmati dan memperingati Hari Jadi Kota Surabaya tahun ini.
"Kita merayakannya di tengah duka cita. Karena itu kita buat sesederhana mungkin, tapi tetap kita peringati hari jadi," kata Risma.
Risma mengatakan, perayaan tahun ini diperingati dengan hati yang terluka, usai teror bom yang terjadi dua pekan lalu. Dia meminta masyarakat Surabaya untuk bersatu, kembali membangun kota Surabaya.
"Pelaku teror bom benar-benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman Surabaya sebagai salah satu kota teraman di dunia. Kenyataan pahit ini harus kita hadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di kota Surabaya," kata Risma.
ADVERTISEMENT
"Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, Kita bersaudara!" ucap Risma dengan semangat.
Risma mengajak masyarakat untuk lebih maju dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ia juga ingin membuktikan kepada dunia bahwa kebersamaan di Surabaya bisa mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.
“Inilah yang harus kita contoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apa pun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan yang menghambat kemajuan,” kata Risma yang pernah menyabet gelar Wali Kota Terbaik se-Dunia ini.
Risma juga sangat bersyukur atas soliditas warga kota bersama pemangku kepentingan Surabaya yang sungguh luar biasa. Mungkin karena itulah, ekonomi dan bisnis di Kota Surabaya sudah bergerak normal pasca musibah itu tanpa hambatan berarti.
ADVERTISEMENT
“Saya pastikan kondisi Kota Surabaya saat ini sudah kembali pulih,” tegasnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi untuk membangun Surabaya, yakni dibutuhkannya daya kreativitas tinggi yang ditunjang kerja keras pantang menyerah, serta mau belajar dari yang pengalaman untuk menggapai keberhasilan.
“Kita harus membudayakan disiplin dan toleransi. Dimulai dari diri sendiri, baik di rumah maupun sekolah serta di jalan raya. Jangan ada korban karena karena tak disiplin dan merasa benar sendiri,” imbau Risma.