Duka Ferry, Warga Kapasan Dalam yang Rumah dan Tokonya Ludes Terbakar

9 Desember 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferry Pranoto  menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya.  (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferry Pranoto menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ferry Pranoto (43) tertunduk lemas. Dia tampak begitu terpukul saat menyadari tak ada yang tersisa dari puing rumah dan tokonya yang terbakar pada Sabtu (8/12) malam. Tak hanya harta benda saja yang ludes, istrinya pun harus dibawa ke rumah sakit karena sesak napas akibat kejadian ini.
ADVERTISEMENT
Warga Kapasan Dalam Gang II ituu tak pernah menyangka, si jago merah akan meluluhlantakkan tempat tinggalnya dalam sekejap. Bahkan, di malam nahas itu, Ferry mengaku sama sekali tidak mendengar ada teriakan kebakaran.
"Saya sama sekali tidak mendengar ada orang teriak kebakaran. Tahu-tahu, api dari belakang rumah sudah besar dan masuk dari atas rumah," ucap Ferry, menitikkan air mata, di area rumahnya, Kapasan Dalam Gang II, Surabaya, Minggu (9/12).
Bangunan milik Ferry Pranoto yang hangus terbakar. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan milik Ferry Pranoto yang hangus terbakar. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
Malam itu, sekitar pukul 20.30 WIB, Ferry masih berjaga di toko kacamata dan aksesori ponsel di samping rumahnya. Sesekali, ia mengecek pemesanan di toko online melalui gawainya.
"Saat itu sedang sepi pembeli. Jadi seperti biasa, saya jaga sambil ngecek HP. Lalu saya dengar ibu saya teriak-teriak dari dalam rumah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ibu Ferry yang sudah lanjut usia itu yang pertama kali menyadari ada api yang merembet ke rumah mereka. Menyadari hal itu, Ferry langsung membopong ibunya dan meminta seluruh anggota keluarganya keluar rumah.
Ferry Pranoto  menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya.  (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferry Pranoto menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
"Ibu saya sempat sesak napas. Untungnya tidak anfal karena beliau sudah tua. Saya juga sudah tidak sempat menyelamatkan dokumen dan barang lainnya saat itu," kata Ferry.
Api merambat begitu cepat. Ferry hanya mampu menyelamatkan pakaian yang dia kenakan, satu handphone, dompet, STNK, beserta motor miliknya. Meski begitu, karena panik, Ferry tidak sempat menyelamatkan kunci motornya.
"Sejak jam 4 pagi tadi saya di sini, saya cari BPKB motor dan surat-surat lainnya tapi tidak ketemu. Istri saya sesak, semalam di rumah sakit dengan ibu dan kedua anak saya," terangnya.
Ferry Pranoto  menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya.  (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferry Pranoto menunjukan sisa-sisa kebakaran rumah dan toko miliknya di Kapasan , Surabaya. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
Petugas pemadam kebakaran setempat sebenarnya sempat membujuk Ferry agar mau beristirahat di posko terpadu. Namun, Ferry menolak. Dia masih ingin duduk termangu di antara puing rumah dan mata pencahariannya. "Biarkan. Saya masih mau di sini dulu saja," tutup Ferry.
ADVERTISEMENT
Akibat kebakaran tersebut, setidaknya ada 17 rumah dan dua sepeda motor yang ludes terbakar. Namun, hingga saat ini belum bisa dipastikan jumlah kerugian serta penyebab kebakaran tersebut.