Duka Luhut atas Wafatnya Witjaksono, Seniman yang Jadi Korban Gempa

6 Agustus 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Slamet Witjaksono, seorang seniman sekaligus pelatih terjun Satgultor 81 angkatan pertama menjadi korban gempa 7,0 magnitudo yang mengguncang Lombok, Minggu (5/8). Pengalamannya melatih Satgultor 81, membuat pria kelahiran Jakarta itu menjadi akrab dengan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
“Beliau (Luhut) terima informasinya baru tadi pagi, karena almarhum Slamet itu bagi Pak Luhut temen deket, dan sama-sama gemar terjun, dia (Luhut) prihatin,” ujar Stafsus Menko Maritim Atmadji Sumarkidjo kepada kumparan, Senin (6/8).
Menurut Atmadji, Slamet sangat berperan dalam hal melatih Satgultor 81 angkatan pertama. Kala itu, kenang Atmadji, Luhut sendiri yang meminta tolong Slamet untuk membantunya melatih pasukan elit tersebut.
“Dia minta tolong almarhum untuk membantu melatih anak buahnya di Detasemen 81 (Satgultor 81) namanya. Terutama dalam terjun bebas,” imbuh Atmadji.
Slamet Witjaksono (kiri), pematung GWK yang jadi korban gempa Lombok, Minggu (5/8). (Foto: Facebook/Andjar Kusmayadi)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Witjaksono (kiri), pematung GWK yang jadi korban gempa Lombok, Minggu (5/8). (Foto: Facebook/Andjar Kusmayadi)
Atmadji menuturkan, terakhir Slamet dan Luhut terlibat kerja sama ketika mereka membuat acara di Bali yang melibatkan 100 penerjun pada tahun 2004.
Slamet merupakan anak dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) berpangkat Marsekal. Slamet sendiri merupakan alumni seni rupa ITB angkatan 1973. Semasa kuliah, Slamet telah aktif di dunia terjun payung. Ia mengurangi aktifitas terjunnya pada 1986, beberapa bulan setelah seorang penerjun, Robby Mandagi tewas saat aksinya.
ADVERTISEMENT
Slamet dan I Nyoman Nuarta merupakan satu angkatan di seni rupa ITB. Slamet berangkat ke Bali karena diundang I Nyoman Nuarta untuk peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Slamet Wicaksono, pematung GWK menjadi korban gempa Lombok. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Wicaksono, pematung GWK menjadi korban gempa Lombok. (Foto: Istimewa)