news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Duka Ibunda Bocah Korban Pembunuhan dalam Karung

31 Mei 2018 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Masih membekas dalam ingatan Nancy Elisa Simatupa senyum manis anak perempuannya yang berumur 5 tahun, Grace Gabriela. Pagi itu, Senin , 30 April 2018 Grace meminta uang untuk membeli es krim.
ADVERTISEMENT
Namun hingga malam, Grace tak juga kembali ke rumah. Bocah yang sempat dilaporkan hilang itu akhirnya ditemukan pada Selasa, 1 Mei 2018 dini hari dalam kondisi tak bernyawa di kebun dekat rumahnya di kawasan Perumahan Bogor Asri, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Tubuhnya terbungkus karung.
Kematian Grace memberi pukulan berat bagi Nancy, apalagi pelakunya belakangan diketahui tetangganya sendiri yaitu R remaja berusia 16 tahun.
Grace meninggalkan banyak kenangan bagi sang ibunda, kepergian sang anak seakan membuat setengah jiwanya hilang. Menurut Nancy, Grace tahun ini rencananya akan masuk sekolah TK. Dia juga minta dibuatkan tas rajut oleh neneknya. Semua hal sudah dipersiapkan dari mulai pendaftaran dan perlengkapan sekolah, namun mimpi Grace itu harus dikubur dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
"Dulu saya ajarin baca sudah bisa baca, sudah kenal huruf, berhitung, nulis juga udah rapih. Terakhir, dia meminta dibelikan sepatu namun belum kesampaian, Grace sudah terlebih dahulu pergi," kata Nancy saat ditemui kumparan di rumahnya, Senin (28/5).
Di mata ibunya, Grace adalah anak yang pintar dan suka membantu pekerjaan ibunya yang usaha laundry. “Kalau gosokannya sudah selesai nanti dia ikut bantuin, ikut bawain, karena dia anaknya pengen bantuin gitu,” ucapnya.
Grace bersama sang ibunda Nancy. (Foto: Dok. Nancy )
Dia sering ikut membantu ibunya mengantarkan cucian laundry ke pelanggan. Terkadang Grace mendapat upah tambahan dari pelanggan, karena sudah ikut mengantarkan pakaian. Namun dia kadang malu untuk menerima upah tersebut.
“Kadang dia dikasih upah sama ibu-ibu, ‘ini buat Grace jajan’, gak mau dia malu, suruh ambil pake tangan saya,” jelas Nancy.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu Grace pun sering bantu membereskan rumah, keseharian Grace dan ibunya memang selalu dihabiskan bersama. Dari mulai sarapan jam tujuh pagi sampai tidur lagi. Grace pun diajarkan merapikan rumah, dan diakui ibunya dia memang anak yang pintar dan cekatan.
“Tiap pagi tuh ‘Dek rapihin sendal ya’ kan tuh pagi-pagi berantakan tuh. Sebelum mama nyapu, rapihin ya nak, rapih tuh sendal-sendal, nanti dirapihin saya nyapu,” jelasnya.
Kepergian Grace membuat Nancy terpukul. Kenangan bersama sang anak masih begitu membekas.
“Sekarang nggak ada dia sepi, nggak ada yang bisa buat ngasih makan lagi kita suapin. Biasanya kan sepiring itu habis, kan kita suapain, sepiring berdua,” cerita Nancy sambil menahan air mata.
ADVERTISEMENT