Dunia Harus Hentikan Trump yang Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Donald Trump akui Yerusalem ibu kota Israel. (Foto: AFP/Saul Loeb)

PKS menentang keras keputusan Presiden Donald Trump yang memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Bagi Presiden PKS Sohibul Iman, sikap politik Trump itu sangat berbahaya bagi proses perdamaian di Palestina.

"Arogan dan membabi-buta, saya kira semua akan menilai seperti itu atas sikap Trump yang abai terhadap suara mayoritas dunia yang menghendaki hormati posisi Yerusalem sebagai kota suci yang masih dalam pengawasan internasional," jelas Sohibul Iman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/12).

Menurut mantan rektor Universitas Paramadina ini, dunia harus bersama-sama menghentikan langkah Trump. Secara khusus negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI perlu segera menyatukan sikap menghentikan manuver Trump.

"Ini sebagai langkah nyata tindak lanjut hasil pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta tahun 2016 yang secara khusus membahas Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem) dan Masjid Al-Aqsa dengan menghasilkan Jakarta Declaration," bebernya.

Sohibul Iman mengingatkan poin penting dalam deklarasi tersebut. Yang pertama, menghentikan pendudukan atau okupasi terhadap Yerusalem dan Palestina, serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina. Kedua, boikot produk-produk Israel dan ketiga melanjutkan proses perdamaian.

"Jika AS masih terus paksakan sikapnya, maka OKI perlu memperluas sikap dengan meminta seluruh negara anggotanya memboikot produk-produk AS," ungkap dia.

Sikap Pemerintah RI yang responsif dengan rangkaian langkah diplomatik untuk menolak kebijakan Trump atas Yerusalem menurut Sohibul Iman perlu untuk diapresiasi dan didukung secara luas oleh masyarakat.

"Untuk itu kami siap mendukung kebijakan pemerintah yang berkomitmen untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina!" tegas Presiden PKS.

Donald Trump. (Foto: Reuters/Joshua Roberts)