Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo

Edhy Prabowo, Jagoan Gerindra untuk Kabinet Jokowi

18 Oktober 2019 15:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Edhy Prabowo tiba-tiba menjadi perbincangan publik. Sejak Prabowo membuka ruang rekonsiliasi dengan Jokowi, Edhy Prabowo sering kali disebut sebagai salah satu kandidat menteri jika Gerindra resmi berkoalisi.
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Sandiaga Uno bahkan menyebut, berdasarkan urutan di partainya, Edhy Prabowo menempati peringkat kedua calon menteri di bawah Sang Ketum Prabowo Subianto.
“Kalau di partai, urut kacanglah. Kader terbaik pertama ya Pak Prabowo. Dia penggagas itu. Pak Prabowo paling pantas itu," ucap Sandi di kediamannya di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Senada dengan Sandi, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga menyebut nama anggota DPR RI itu sebagai calon kuat menteri dari Gerindra.
"Nama Bang Edhy Prabowo mungkin. Bang Sandi (Sandiaga Uno) menolak terkait dengan itu, beliau tetap berada di luar pemerintahan. Bang Fadli (Fadli Zon) juga demikian (menolak)," kata Dahnil Anzar Simanjuntak, di sela-sela acara Rapimnas Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Namun, siapakah Edhy Prabowo itu?
Waketum Gerindra Edhy Prabowo di rumah SBY Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Edhy mungkin tak seterkenal Fadli Zon. Namun, sudah bukan rahasia umum bahwa Edhy merupakan salah satu orang kepercayaan Prabowo. Edhy mengawali karier sebagai atlet pencak silat nasional. Berbekal segudang prestasi olahraga, pria kelahiran Muara Enim, 24 Desember 46 tahun silam itu diterima menjadi taruna Akabri di Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 1991.
Sayang, karier militernya hanya seumur jagung. Pada tahun 1993, ia dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan dan memutuskan hijrah ke Jakarta.
Di Ibu Kota itulah, hubungan pertemanannya dengan Prabowo Subianto terjalin. Kala itu, Edhy tinggal menumpang di rumah salah satu temannya. Siapa sangka, temannya itu merupakan sahabat Prabowo yang saat itu berpangkat letkol.
ADVERTISEMENT
Prabowo saat itu langsung jatuh hati dengan Edhy dan kemudian membiayai pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Kedekatan keduanya langsung terjalin. Pria yang kini menjabat Waketum Gerindra ini tak butuh lama untuk menjadi orang kepercayaan Prabowo.
Edhy kerap mendampingi purnawirawan jenderal bintang tiga itu saat berbisnis atau pergi ke luar negeri. Ia langsung masuk Gerindra ketika Prabowo mendirikan partai baru tersebut. Di Pileg 2019, Prabowo meminta Edhy nyaleg dengan dapil kampung halamannya, Sumsel II. Ia kemudian lolos ke Senayan dengan perolehan suara terbanyak. Edhy terpilih lagi untuk periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Pada periode 2009-2014, Edhy bertugas di Komisi VI DPR-RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, dan BUMN. Sedangkan pada periode 2014 - 2019, Edhy menjadi Ketua Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.
Ketum Partai Gerindra Prabowo bertemu Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (15/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait menteri, Gerindra disebut mengincar posisi menteri pertanian. Rekam jejak Edhy di Komisi IV DPR dianggap memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Edhy disiapkan menjadi calon mentan salah satunya juga karena kedekatan yang dibinanya dengan parpol koalisi Jokowi-Ma’ruf di parlemen. Sejumlah sumber di koalisi Jokowi mengatakan, Edhy Prabowo relatif diterima oleh PDIP.
Saat Prabowo safari politik, mulai dari mengunjungi Jokowi di Istana, kemudian Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Edhy Prabowo tak pernah absen mendampingi.
Sosok Edhy termasuk jarang tampil di publik. Ia pun seringkali menghindari wartawan saat ingin diwawancara di DPR. kumparan mencoba menghubungi Edhy untuk meminta konfirmasi mengenai peluangnya menjadi menteri. Namun, ia enggan menanggapi. “Tanya Dahnil saja (Dahnil Anzar Simanjuntak),” katanya singkat.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten