Edy Rahmayadi Bantah Usulkan Wisata Halal di Danau Toba

4 September 2019 19:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi saat diwawancarai wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi saat diwawancarai wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membantah mengusulkan wisata halal untuk Danau Toba. Polemik yang berkembang saat ini, dianggapnya sengaja digiring agar menjadi perdebatan di masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah hoaks yang sangat jelek. Fitnah yang sangat jelek. Saya Gubernur Sumatera Utara, saya sadar-sesadarnya rakyat saya ini beragam. Karena ada kabupaten yang mayoritas muslim, (ada juga) yang mayoritas Nasrani, dan itulah yang ada di Sumut,” ujar Edy kepada wartawan, di Gedung DPRD Sumut, Rabu (4/9).
Edy juga merasa kecewa dengan adanya pihak yang sempat menudingnya ingin menerapkan syariah Islam di Danau Toba.
“Kalau ada orang yang inginkan hal itu, tak sehat itu. Apa sih arti syariah dan halal. Waduh, yang ngomong juga mungkin tidak ngerti itu. Syariah adalah melakukan setiap kegiatan yang menjadi ketentuan Islami ," ujar Edy.
Pemadangan Danau Toba dari Menara Tele saat pagi hari. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Menurutnya, kebijakan untuk wacana wisata halal atau syariah tidak bisa diterapkan di sekitar Danau Toba. Sebab, kawasan Danau Toba mayoritas warganya beragama Nasrani.
ADVERTISEMENT
“Kabupaten yang mayoritas Muslim saja tidak bisa kita lakukan itu. Apalagi itu. Apa Anda pernah mendengar saya mau membuat Danau Toba syariah, begitu? Pernah dengar ? Saya yakin apa yang saya ucapkan saya pertanggungjawabkan itu,” ujar Edy.
Edy menjelaskan isu wisata halal menyerang dirinya berawal ketika diwawancarai media beberapa waktu lalu. Saat itu, dia menjawab pertanyaan wartawan tentang pengembangan wisata di Danau Toba setelah dikunjungi Presiden Jokowi beberapa waktu lalu .
“Kebetulan karena kita dekatnya dengan Malaysia, kita pelajari budaya Malaysia. Sehingga nyaman para wisatawan itu datang ke Indonesia. Datang ke Danau Toba. Lalu, yang kedua harus siap infrastruktur yang representatif. Misalnya hotel yang representatif untuk wisatawan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terhadap polemik yang berkembang, Edy mengajak masyarakat untuk tidak terhasut dengan wacana liar.
"Ini rentan sekali, Itu manusia yang tak punya akhlak. Adu domba. Jangan pernah dengar hasutan dan fitnah," imbau Edy.